Aaaahh...gak bakat gue..!!


"Aaah..gak bakat gue..!!"
Keluhan ini sering banget kita dengar atau keluar dari mulut kita pada saat kita gak berhasil melakukan sesuatu. Ya semacam justifikasi atas ketidakmampuan kita. Semuanya kita salahkan si "bakat" dan "bakat" yang tidak tahu apa-apa dengan pasrah menjadi kambing hitam hihihi.



Main bola di Playstation kalah....aahhh..gak bakat gue!!

Main bilyar kalah...aahhh..gak bakat gue!!
Main apa aja kalah..huh..emang gue gak bakat siyy :)
Jadi apa bakat lo?
Emang harus berbakat untuk menjadi master dalam satu bidang?



Gue termasuk orang yang percaya kalo bakat memegang peranan penting dalam satu bidang, tapi gue juga percaya bahwa bakat bukanlah segala-galanya...kerja keras lebih penting.

Kenapa begitu?
Ya kasihanlah orang-orang yang gak berbakat, kalo untuk hebat di satu bidang harus nunggu berbakat dulu. Memang sih kita gak harus hebat di semua bidang, tapi apa minat harus terhalang karena itu?
Ada satu baris kalimat yang gue inget dari buku "Malcolm X" yang pernah gue baca ; "kalau untuk hal yang sama seseorang bisa melakukannya dengan lebih baik, berarti ada yang dilakukan orang itu yang tidak kita lakukan"
Yang hobi nonton bola tentunya tahu gimana hebatnya tendangan bebas David Beckham. Kok bisa dia nendang bola kayak gitu sementara pemain lain gak bisa?
Bakat? iya...tapi ditambah kerja keras. Semua pasti tahu bagaimana David Beckham berlatih tendangan bebas, hal yang tidak atau jarang dilakukan pemain lainnya.



Gue juga (kayaknya) gak bakat olahraga. Dan gue nyadar itu.

Tapi gue pernah jadi atlet yang hebat, dan itu gue sadari karena gue berlatih "kayak orang gila". Latihan 2 kali seminggu gak akan cukup buat gue karena gue nyadar kalo gue gak bakat. 20  tahun yang lalu (busyeett gue dah tua banget yak???), permainan tenis gue di atas rata-rata (narsis dikit) tapi itu harus gue maintain day by day, tiap hari latihan sendiri di rumah, baca buku buat tahu teorinya, dan banyak-banyak main di lapangan.
Sekarang??? bisa rata-rata aja dah syukur :) karena memang gue "gak bakat" jadinya harus ada "extra effort" untuk kembali seperti dulu.



Dari semuanya, sekarang gue senyum-senyum aja kalo ada yang ngeluh dan frustrasi trus bilang "aahhh...gak bakat gue!!". Bakat penting bro, tapi tanpa kerja keras semuanya bukan apa-apa. 

Kalo memang merasa gak bakat tapi berminat, kenapa gak kerja keras-nya yang ditambah?



Berani mencoba?

3 komentar:

  1. kalau ada orang yang ga bisa menulis trus bilang, "ah saya ga bakat menulis"... termasuk ini juga ya mas ? :D

    BalasHapus
  2. hahaha..iya Mas, pokok e hajar aja terus, kecuali sudah gak minat sama sekali :D

    BalasHapus
  3. Menulis itu tidak begitu sulit sebenarnya. Yang sulit (mungkin) menemukan tema/ide yang menarik -- bukan hanya untuk pembaca -- tapi terutama bagi penulisnya sendiri ... supaya ada motivasi untuk bisa menyelesaikan tulisannya sampai akhir.

    BalasHapus