Petualangan Damar – Flashback

Perjalanan jauh yang ditempuh dengan kecepatan tinggi dengan motor hingga menuju tepi pantai di perbatasan kota, telah membuat Damar sadar bahwa segala sesuatunya tidak bisa dilakukan dengan emosi sesaat. Hal ini dilakukan Damar setelah bertengkar hebat dengan sahabat, pasangan hidup, rekan kerja, mantan pacar dan idolanya, Tiara. Hal sepele yang dipertentangkan dalam pertengkaran itu. Damar sekarang cenderung lebih memperhatikan motor tuanya, Vespa 125 (VNA2) diproduksi tahun 1958 dibandingkan dengan dirinya. Terkadang Tiara merasa menjadi seorang diri ketika Damar sedang sibuk dengan si Vespa. Bahkan saat vespanya sedang sakit dan butuh perawatan, Damar rela meluangkan waktunya untuk si vespa, sehingga Tiara pergi sendiri dengan kendaraan keluarga yang dimiliki oleh Damar. Pernikahan Damar dan Tiara telah berjalan kurang lebih 12 tahun lamanya. Mereka dikarunia 2 orang anak. Anak lelaki pertama bernama Pujangga Anak Damara dan sudah duduk di kelas 7 SMP. Anak perempuan kedua bernama Anggria Anak Damara dan masih duduk di kelas 5 SD.

                Jauh sebelum menikah dengan Tiara, Damar adalah seorang anak muda yang penuh dengan petualangan dan berani mengambil tantangan. Latar belakang akademis Damar juga tidak kalah mumpuni. Dia dianugerahi kemampuan otak kanan dan kiri yang seimbang, sehingga Damar tumbuh dan besar dengan banyak teman dan supel serta memiliki kemampuan akademis yang diatas rata-rata. Damar juga hidup dengan serba berkecukupan tanpa kekurangan sedikit pun. Orang tua Damar juga termasuk tokoh yang cukup disegani di kampung sekitar daerah Subang, Jawa Barat. Ayahnya adalah seorang lurah yang baik dan jujur dalam menjalankan amanah sebagai pejabat desa. Ibunya Damar tidak bekerja dan hanya membantu tugas sang suami dalam bekerja sebagai lurah. Orang tua ibunya Damar termasuk keluarga yang cukup kaya dengan hamparan perkebunan teh terhampar luas sekitar daerah Subang.

                Damar tumbuh menjadi seorang pemuda yang berani menerima tantangan dan suka menolong. Sejak kecil hingga sekolah menengah atas, Damar besar di daerah Subang dan berkuliah di sebuah perguruan tinggi negeri di Jakarta. Perjalanan hidup Damar termasuk yang tidak banyak likunya. Damar juga gemar membantu warga sekitar kampungnya yang sedang dalam kesulitan. Damar sangat kenal dengan wilayah di sekitar kampungnya. Damar pun pandai berenang dan senang bermain sepakbola. Jika bermain sepakbola, Damar bermain sebagai posisi winger yang memberikan assist kepada striker. Setelah lulus dari sekolah menengah atas, Damar pergi ke Jakarta dan mendaftar di perguruan tinggi negeri. Damar mengambil jurusan arsitektur dan disinilah dia berkenalan dengan calon partner dan istrinya di kemudian hari, Tiara. Saat kuliah, Damar dan Tiara merupakan sosok yang dikenal baik dan ramah serta menjadi idola diantara teman seangkatannya. Tiara yang tinggi bak peragawati meskipun bukan tapi keramahan dan kecerdasannya telah meluluhkan hati Damar yang tidak mudah jatuh hati kepada wanita.

                Perjalanan Damar dan Tiara berlanjut hingga ke lingkungan pekerjaan. Damar bekerja sebagai arsitek yang menekuni bidang perumahan dan menjadi andalan di salah satu perusahaan di tempatnya bekerja. Tiara juga bekerja di bidang yang sama namun beda perusahaan. Hubungan mereka berlanjut ketika kedua perusahaan melakukan kerjasama atas sebuah project dan disanalah mereka di pertemukan kembali. Damar sebagai head project  di perusahaannya dan sementara Tiara hanya sebagai second assistant atas project perusahaannya. Rasa cinta yang telah ditanam sejak masa kuliah terus tumbuh ketika mereka dipertemukan kembali dalam project yang sama. Akhirnya mereka memutuskan untuk menikah dan memiliki rumah dengan disain yang dikembangkan oleh berdua di wilayah Sentul, Jawa Barat. Pernikahan mereka berdua dikaruniai anak laki-laki dan perempuan. Secara duniawi, kebutuhan mereka sudah lebih dari cukup dan tidak kekurangan sedikitpun. Dari sisi religious, mereka termasuk keluarga yang mengerti batasan-batasan dalam Islam.

                Setelah beberapa tahun menikah, Damar mulai menyukai segala sesuatu yang berbau vintage,  antik dan kuno. Karena falsafah yang ada di benaknya, antik dan kuno itu keren dan gak ketinggalan jaman, masih up to date. Pilihannya jatuh kepada vespa dan motor jenis Norton dan BMW yang model klasik. Diantara beberapa kendaraan yang antik itu, hanya Vespa yang dapat menarik perhatian Damar. Sementara istrinya, berusaha menjadi istri yang baik sambil mencoba bekerja di rumah. Perusahaan Tiara, memperbolehkan pegawainya bekerja di rumah khusus yang perempuan. Karena toleransi ini, perusahaannya memperoleh sertifikasi ramah kepada gender perempuan. Makanya Tiara belum berkeinginan untuk keluar dari perusahaannya.  

***

Kisah ini dapat dilihat di laman : https://rulyardiansyah.blogspot.co.id/2017/06/petualangan-damar-flashback.html

1 komentar:

  1. Membaca cerita ini bagaikan membaca cerita bersambung di majalah ...

    BalasHapus