WE CARE

Pada saat bekerja di hotel Hilton Adelaide, saya pernah mendapatkan training "We care". "We care" ini adalah program kepedulian lingkungan yang dicanangkan oleh jaringan Hilton hotel Australia. Saya tidak tahu apakah program ini merupakan "worldwide program"-nya mereka atau bukan.

"We care" bukanlah suatu program yang rumit, yang butuh banyak dana untuk menjalankannya, sangat sederhana. Pemicunya "hanyalah" keprihatinan terhadap kondisi lingkungan yang banyak tercemar. Keprihatinan akan semakin langkanya sumber daya alam. Kekhawatiran akan kehidupan generasi mendatang. Program ini mungkin bukan murni program internal Hilton hotel dan jaringannya, karena pemerintah Australia juga memiliki kebijakan yang relatif sama. Apa yang dilakukan di Hilton juga dilakukan di kehidupan sehari-hari masyarakat Australia. Suatu pekerjaan yang sangat sederhana, namun butuh kesadaran dan konsistensi yang tinggi. 

Inovasi yang dilakukan di Hilton dengan "We care"-nya antara lain dengan memisahkan sampah menjadi 4 jenis; general waste, paper, bottle/tin, dan recycle, mematikan lampu/ac yang tidak terpakai untuk menghemat daya, menyumbangkan sejumlah dana untuk penghijauan dari setiap tamu yang dengan sukarela meminta agar kamarnya tidak dibersihkan, bekerja sama dengan SA Cycling untuk memfasilitasi setiap tamu yang ingin bersepeda keliling kota, dengan tujuan mengurangi polusi. Fasilitas yang sama diberikan kepada pegawai yang mau berangkat dan pulang kerja dengan bersepeda, sejumlah uang akan didepositkan atas nama pegawai yang bersangkutan untuk kemudian bisa diambil di akhir tahun dan banyak lagi hal-hal sederhana lainnya, seperti "gunakan tangga untuk naik 1 (satu) lantai dan turun 2 (dua) lantai".

Semua inovasi yang dilakukan terbukti mempunyai dampak yang signifikan bagi lingkungan. Kegiatan memisahkan sampah kertas dengan sampah lainnya ternyata mampu mengurangi kerusakan lingkungan akibat sampah kertas sampai dengan 65% ! suatu angka yang cukup luar biasa. Dan itu baru merupakan catatan dari Hilton Adelaide, belum jaringan Hilton lainnya ataupun dari rumah tangga.

Australia bukanlah negara yang gemah ripah loh jinawi, dan itu mereka sadari betul. Upaya-upaya untuk menghemat sumber energi menjadi perhatian utama. Pemerintah membuat kebijakan-kebijakan dan masyarakat pun dengan kesadaran ikut melaksanakan. Apa yang dilakukan di Hilton tersebut di atas, tentunya juga dilakukan di entitas-entitas lain, pun di masyarakat, dengan cara dan kemasan yang mungkin berbeda. Bagi yang pernah tinggal di sana tentunya sudah sangat terbiasa dengan hal-hal tersebut. Saya dan keluarga pun demikian. 

Seandainya, ya seandainya, ribuan 'putra-putri terbaik bangsa' yang sudah mengenyam pendidikan dan tinggal di Australia ataupun negara-negara lain mengimplementasikan 'pelajaran-pelajaran yang tidak diajari', kayaknya Indonesia akan maju deh. Sebagaimana pesan Bapak Menteri Kominfo (M. Nuh) pada saaat pelepasan penerima beasiswa Kominfo  "nikmati setiap detik yang kalian punya di luar negeri, pelajari semua hal yang bisa berguna bagi negara, tidak hanya gelar Master atau Doktor untuk kebanggaan pribadi". Ya, menjadi seorang Master atau Doktor tidak secara otomatis menjadikan seseorang berguna bagi negara, kontribusi nyata-nya lah yang diperlukan, bukan gelarnya. 

Seandainya, ya seandainya, masing-masing orang "care" dengan negara ini, keberlangsungan hidup anak cucu nanti, dan tidak terlena dengan mantera "gemah ripah loh jinawi", pasti Indonesia akan jadi lebih kaya. Memang masih harus banyak belajar, bukan belajar sesuatu yang belum diketahui, tapi belajar mengimplementasikan apa yang sudah diketahui, dilihat dan dipelajari. Start with care, end up with welfare.

2 komentar:

  1. "Gunakan tangga untuk naik 1 lantai dan turun 2 lantai" kayaknya paling mudah diterapkan

    BalasHapus