PERDANA

Hai, ini adalah tulisan “perdana” saya di www.bukannotadinas.com, perdana menurut KBBI daring artinya “pertama (kali)”. Selalu ada pertama (kali) dalam semua hal. Mengapa saya menulis? Entah apa yang pertama atau bagaimana urutannya tetapi yang pasti saya merasa bahwa dengan menulis saya dapat mengembangkan kemampuan saya dalam berpikir dan mencerna tulisan, dengan menulis saya dapat menyampaikan pemikiran saya kepada lebih banyak orang lebih dari percakapan di meja warung kopi Zafilia di kantin kantor saya, dengan menulis saya bisa mendapat masukan atas pemikiran saya dalam tulisan, dengan menulis saya dapat melepaskan “kegalauan” saya tentang hal-hal di sekitar saya yang tidak sesuai dengan nalar saya, dan tentu saja harapan bahwa suatu saat kemampuan menulis saya dapat berkembang dan memberi manfaat bagi orang banyak dan (tentu saja) pengembangan diri dan karier saya baik di kantor ataupun di tempat lain jikalau Tuhan menghendaki.

Kembali ke soalan “perdana”, beberapa hari ini saya melakukan beberapa hal-hal perdana sekaligus. Hal-hal yang selama ini saya hindari karena ketakutan-ketakutan akan resiko yang belum pasti. Di mulai dengan beberapa bulan lalu saya mulai berhutang (kembali), sungguh awalnya menguras pikiran karena balik lagi ke khawatiran yang tiada usai, ketika akhirnya saya melangkah ternyata di langkah kedua dan ketiga jalan saya sudah lebih mantab, berdiri saya sudah makin tegap, dan (katanya) saya makin terlihat muda (dude, narcissism is not a crime). Kemudian saya mencoba hal-hal baru lainnya seperti berinvestasi dan mempersiapkan diri untuk kuliah lagi dan mencari beasiswa S2, mulai membaca (lagi), dan beberapa hal lain. Ternyata (memang) banyak jalan menuju ke Roma dan jalannya di situ-situ saja, hanya karena saya takut menoleh ke kiri dan ke kanan maka saya tidak pernah melihat jalan-jalan lain tersebut. Banyak alasan saya atas ketakutan-ketakutan saya, alasan yang mungkin logis tapi seringkali retorika. Alasan yang dibuat-buat dan jadi pembenaran para pecundang, dan itu bukan saya.

Perdana, hari ini pertama (kali) saya menulis untuk www.bukannotadinas.com, semoga ini bukan yang terakhir dan tentu saja semoga bermanfaat bagi para pelaku langkah pertama. Salam.

To me faith means not worrying – John Dewey

10 komentar:

  1. asyik mas, renyah... ditunggu tulisan "ISI ULANG" nya ya... :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. hahaha, macam keripik pisang aja. siap, semoga bs rutin menulis.

      Hapus
  2. Semoga dapet S2 sesuai harapannya Mas Sam.

    Kata "langkah pertama" mengingatkan saya tentang iklan produk bayi/balita

    :D

    Berani melangkah ke langkah pertama aja udah keren.
    Semoga lanjut ke langkah berikutnya (apa maksudnya?)


    Salam,
    Triana

    BalasHapus
    Balasan
    1. amin.ty doanya Na.

      waduh, sepertinya saya kurang ntn tipi nih, sampe ga tau iklan tsb. :))

      Hapus
  3. Selamat bergabung Bang Sam. Curhatlah di sini, di Bukan Nota Dinas. Saringlah ide-ide dari pojok Zafilia dan tuntaskanlah dengan tulisan menurut nalarmu sehingga saya bisa menemukan sudut pandang berbeda (mungkin juga sama) atas berbagai hal. Yang jelas, format di sini sedikit berbeda dengan format zafilia: agak terstruktur, menertawakan diri sendiri juga nggak apa-apa (syukur bisa buat pelajaran yang lain).

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah, kalo harus merangkum yg terucap di zafilia sepertinya gw blom sanggup dan kayaknya ga bakal curhat di sini, soalnya gw paling mules liat org curhat di medsos, cukup fb sajalah yg isinya curhatan n ucapan syukur. Soal menertawakan diri sendiri gw dah lvl advance kok. Makanya gw awet imut. ��

      Hapus
  4. Selalu ada pertama kali untuk semua hal. Nice writing Sam! Ditunggu ya tulisan-tulisan berikutnya :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ty Mbun. Semoga bs terus posting tulisan baru.

      Hapus
  5. Perdanamu pembuka jalan untuk mengalirnya sungai ide nan deras dari mata air pemikiran yang tak pernah kering. Teruslah berbagi melalui tulisanmu yang dapat melegakan dahaga para pembaca. Super Sam.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waduh, dibalas dengan puisi. Berasa digombalin *pipi memerah*. Kalau saja tulisan bs memuaskan dahaga tentu saja aqua akan bangkrut.

      Hapus