Entah

Antrian orang yang menantikan pembagian tas dari panitia mengular sangat panjang. Sesekali terlihat beberapa orang yang berfoto ria dengan gembira.

Satu persatu orang-orang itu memasuki ruang pertemuan. Ruangan yang megah dan dihiasi lampu-lampu mewah dengan aksesoris yang memanjakan mata. Kudapan lezat menambah kemewahan yang didapat hari itu.

Doa yang diucapkan sangat indah. Sang pendoa berdoa agar kegiatan hari itu tidaklah menjadi kegiatan yang sia-sia. Suara sang pendoa bergetar menahan tangis yang seakan hendak keluar dari matanya.

Setelah doa yang khusyuk, nyanyian patriotik Bagimu Negeri melengkapi janji kami untuk selalu berbakti untuk negeri ini. Semua orang di ruangan itu bernyanyi dengan penuh semangat dan terselip perasaan haru.

Bergantian pembicara berpidato dengan semangat di depan audiens. Segala capaian dipaparkan. Bersahutan dengan orang-orang yang saling berbisik dan mengunyah kudapan.

Layar di depan sesekali menyoroti orang-orang didalam gedung. Warna biru laut duduk berbaris dan memanjang menyiratkan semangat bahwa hari itu pimpinan akan memberikan arahan bagaimana semua orang bekerja dengan menjunjung integritas dan selalu bersinergi satu sama lain.

Sejam kemudian, layar menampilkan gambar kembali. Warna biru berubah menjadi belang, berseling dengan putih. Tak menunggu sampai selesai akhirnya ruangan hanya menyisakan warna putih yang sepi dan dingin. Suasana yang sangat berbeda dibandingkan ketika antri pembagian souvenir.

Acara hari itu berakhir dengan sejumlah tanya, tak tahankah orang-orang duduk untuk sekedar menghargai orang lain yang sudah bekerja keras menyiapkan acara hari itu. Teringat kembali ucapan sang pendoa.
Entah....

Bogor, 24 November 2017

Tidak ada komentar:

Posting Komentar