Tampilkan postingan dengan label Bang Casman. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Bang Casman. Tampilkan semua postingan

LDR

Kalau kau tahu semua ketakutan yang kurasakan saat ini, aku yakin kau tak akan pergi dariku walau sedetik saja.


Lembaran akhir buku harian kedua miliknya yang kubaca. Buku harian yang masih sama dengan buku harian sebelumnya. Sebuah buku biru berukuran sedang dengan gembok kecil di sisi luarnya.

Belum usai perasaan syahdu yg menerpaku ketika kubaca buku harian pertama yg ditinggalkannya, ini bagai badai kedua yang hempasannya tak dapat ku tahan lagi. Air mataku tumpah bagai aliran sungai tanpa batas, memuntahkan semua emosi penyesalan dan rasa bersalah yang tercipta. Aku terkulai lemas di atas bekas meja kerjanya, bercengkrama bersama hayalan, mencoba meraih kenangan kembali bersamanya.

Hatiku lumpuh, badanku runtuh, tak ada tenaga yang tersisa lagi untuk membuka lembaran berikutnya, hanya isak tangis yg terdengar bagai rangkaian nada yang tak beraturan.
Aku ingin teriak memanggil namanya. Tapi apakah dia masih mendengarnya? Apakah sang waktu mau menyampaikan maaf dan kerinduanku padanya?

Kupeluk erat meja kerja yang membisu sedari tadi. Pelukan hangat penuh cinta yang lalai kuberikan padanya saat kami masih bersama. Air mataku menghiba pada Tuhan agar memberikan pelukan hangat pada kekasihku yang tersenyum di sisi Nya.

 

KOS di WBC

(Kumpulan Obrolan Santuy di Warung Bang Casman)


Kesedihan Akan Membunuhnu

Kesedihan itu seperti psikopat.

Dalam kelembutan dia masuk menembus rongga dada, 

bermain  senyap diantara rusuk yang berjajar rapi bagaikan pasukan penjaga, 

tapi tak mampu menahannya 

dan akhirnya kesedihan menguasai hati, 

mencabik-cabiknya sampai kita lupa arti sebuah bahagia.


Saat aku tertawa, dia hadir dan aku hanya bisa tetiba terdiam. 

Desakannnya memaksaku menutup bibirku yang terbuka, 

tekanannya memaksaku mengeluarkan butiran air yang kusimpan lama dalam dua bola mata. 


Saat aku berdiri, dia hadir dan aku harus jatuh terduduk dan tertunduk.

Disana sesosok makhluk bertanduk tertawa dengan aroma yang sangat busuk.


Kesedihan.. 

mengapa kita harus berjumpa saat aku sedang mencoba menata istana bahagia, 

saat aku sedang belajar tertawa 

dan saat ku bertahan jauh dari dia. 


Kesedihan ijinkan aku membencimu.. 

Aku juga berhak bahagia.. Ya kaan.. ??


KOS di WBC
(Kumpulan Obrolan Santuy di Warung Bang Casman)