Tampilkan postingan dengan label Devi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Devi. Tampilkan semua postingan

Puisi untuk Mamak

 Kehidupan Mamak tidak begitu mudah sedari kecil

Mamak perempuan tangguh dan tak mau bergantung

Mamak sering bercerita kala kecil sering berusaha

Demi sebuah cita-cita

 

Aku hanya satu dari sekian orang yang menyayangimu

Aku hanya titipan Allah yang pernah tinggal di rahimmu

Aku malu untuk memberitahukan ini kepadamu,

Bahwa Aku merasa sangat berharga bila didekatmu

 

Mengandung, melahirkan, dan menyusui merupakan tugas muliamu

Mengadu Aku kepada Rabbku atas tingkahku yang mungkin pernah melukai

Melirikmu sibuk dengan aktivitas rumah dan sekolah,

 adalah hal yang memotivasi diri ini untuk menjadi lebih baik

 

Kini bahtera kita hanya dua awak

Sang Kapten telah kembali kepada pemilikNya

Tertinggal dua pesan untukku,

Salah satunya tentangmu.

 

Doaku untukmu,

Semoga engkau diberikan kelapangan hati untuk menjalani segala ketetap Illahi

dan setiap langkahmu dimudahkan Pemilik Alam Semesta ini.

Indahnya Bukan untuk Dimiliki

Setiap hari pemandangan laut lepas nan indah ini dapat Kami nikmati. Desiran ombak, air laut biru nan bening, bukit-bukit nan gagah, burung-burung yang berterbangan sungguh amat indah dipandang, dimana mata ini seolah tak pernah jemu untuk memandangnya. Sore hari setelah selesai waktu bekerja dan juga untuk menghilangkan rasa penat yang telah dirasa, biasanya kami  mengunjungi taman pala. Taman pala adalah sebuah taman kota yang terdapat di Kota Tapaktuan, Aceh Selatan.

Disana terdapat berbagai macam penjual makanan ringan dan minuman ringan, disana juga terdapat deretan warung yang menjual makanan berat. Biasanya setelah membeli es krim ataupun bakso, kami duduk santai di pinggir laut menikmati eloknya laut luas di Tapaktuan. Biasanya masing-masing kami menceritakan apapun yang bisa diceritakan.  Hal-hal sederhana pun dapat dijadikan bahan tertawa. Mungkin hal ini bisa menjadi kenangan indah saat kami tak lagi mengabdi di tempat yang sama.

Aku suka mengambil gambar di daerah ini, walaupun sebelumnya Aku sudah pernah melakukannya. Mengabadikan pemandangan  laut yang tenang, langit yang luas, bukit yang berjejer tak akan pernah jemu Aku lakukan. Kami menyudahi menikmati pemandangan laut kala sudah terdengar rekaman suara mengaji dari mesjid terdekat. Seketika kami bangkit dari batu pembatas laut yang sedang kami duduki kemudian berjalan menuju kendaraan yang sedang terpakir rapi kemudian kami menikmati perjalanan kembali ke rumah.

Terbesit dalam pikiran untuk bertanya kepada diri, bagaimana jika di bumi ini tidak ada air laut? Pastinya Kita tidak akan pernah bisa menikmati indahnya pemandangan laut yang elok dan menyejukkan mata. Ketika melihat sesuatu yang indah biasanya manusia berkeinginan untuk memilikinya, apakah Kamu setuju dengan pernyataanku?
Bagaimana dengan laut yang indah ini, Kita tak akan mungkin bisa memilikinya. Akhirnya Aku dapat menyadari bahwa segala sesuatu yang Allah ciptakan itu hanya untuk dinikmati begitupun segala kesempatan yang datang  dan hal yang kita dapatkan bukan untuk dimiliki selamanya, seperti orangtua, pekerjaan, teman, pasangan, anak. Jadi mengapa kita terlalu menggengam sesuatu yang sebenarnya tidak akan kita miliki selamanya?