Tampilkan postingan dengan label Pantun. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Pantun. Tampilkan semua postingan

Pergi Rapat ke Baturaden

Pergi rapat  kerja ke baturaden,

Lewati hamparan pinus dan nanas

Sinergi  DJA  DJAPK semakin keren

Wujudkan anggaran berkualitas


badan lungkrah  ingin istirahat

Menjadi terlupa  indahnya  lokasi

Belanja daerah dan belanja pusat

Dirancang harmoni tak duplikasi


Di bawah panglima nan perkasa

DJA DJPK berpadu seiring sejalan

Di sini Pak Prima di sana Pak Isa

Kami dipandu  mencapai tujuan


(12 Mei 2022)

kelak kita akan ditanya

Kelak ada masa semua khusuk
Mulut tercekat kata terkunci
Nikmat karunia yang dulu tereguk
Lahirkan tanya  bertubi tubi

Empat perkara semasa di dunia
Menuntut jawab tanpa tersisa
Tak sempat  bergeser kaki kemana
Berdiam memaku, lelah tersiksa

Tentang  usia yang dijalani,
Bermula lahir berakhir mati
Kelak  ditanya tingkah badani
Pada bilangan waktu yang terlewati

Tentang ilmu yang dimiliki
Buah pencarian sepanjang hayat
Kelak ditanya apakah berarti
Memandu hidup lebih manfaat

Tentang harta yang dipunya
beragam jumlah dan juga rupa
Semua sama akan ditanya
dari mana muasal dan untuk apa

Tentang jasad yang melekat
menjadi merenta selepas muda
Sejauh mana telah diperbuat
Sebelum ringkihnya tua jadi pembeda

cerita dieja berulang ulang
Pengingat diri yang sering hilaf
Jika pantun  dirasa  lancang
Ijinkan diri memohon maaf



Ujung Harapan, 22 Juli 2020, 23.33 WIB


"orang kaya, mendaftar kerja"


.
Badan besar,
Hatinya  dekil,
Wajah  sangar
Mentalnya  kecil

Harta yang dipunya
Dipikir segalanya
Semua temannya
Ingin dikontrolnya

Dalam diskusi
Tegak berdiri
Dalam posisi
Menang sendiri

Serius, bercanda
Dia punya jadwal
Yang asal tertawa
Membuatnya kesal

Dia ngomong ngelantur
bilangnya  bercanda
Yang lain bertutur
Dia lempar kena dada

Banyak orang
Menjadi korban
Watak pemberang
Kepada teman

Biarpun pernah satu sekolah
Umurnya  tua  atau sebaya
Hampir selalu pernah masalah
Jika berdekat dengan dirinya

Dari rumah mungkin awalnya,
Tumbuh besar laksana raja
Semua tunduk pada titahnya
Apapun mau, bilanglah saja

dia pikir  kekayaan besar
Bekal selalu hidup gemerlap
dirinya selalu merasa benar
Emoh belajar meminta maap

dipeliharanya seekor kucing
teman berbincang kalau di rumah
Memahami teman merasa asing
Teman tak paham dikira marah

Semua hukum di dalam rumah
Ingin adopsi di semua tempat
Berharap dimaklumi jika tak ramah
Merasa diri orang terhormat

punya tabiat begitu nyeleneh
maunya  untuk dimengerti saja
membuat orang  merasa aneh,
Orang kaya maksain kerja

Ini  pantun cerita rekaan,
Pengisi waktu di akhir pekan
Sekiranya  tidak  berkenan,
Bermohon maap saya haturkan

Biarpun badan sedikit lelah,
Menyunting karya Haruslah cermat
Kita berbeda adalah fitrah
Penting kiranya saling menghormat

(ujung harapan, 11 jan 2020)






















Fana



Tidakkah  sesak sesekali  hadir,
Umur bergulir, kepala kian pandir
Hakekat hidup lalai di pikir,
dunia persingahannya para musafir

Beruntai  nikmat runtut mengalir,
Tiada terhitung semenjak lahir
Pada waktunya menemu akhir
Esok atau lusa tiada tertaksir

Tapi Langkah kerap tersesat
Karena hati melegam pekat
Bebal membaca tanda isyarat
Dunia menipu pencari nikmat

manisnya dunia hanya sesaat,
Saat mati semua tamat
Tapi lelarian sepanjang hayat
Sibuk mengejar harta dan pangkat

Semoga bukan di ujung sekarat,
Hati berdetak  untuk mengingat
Gemerlap dunia  takkan manfaat
Menebus berat janji akherat

































Dibilangnya kami tak waras

Dibilangnya kami tak waras
udzur usia bermain futsal
Tak peduli lututnya lemas
Libur sekali rasa menyesal

Dibilangnya kami orang gila,
Mencari kata bersusah susah
Padu padankan bait dan sela
Agar ungkapan terbaca indah

Apakah  kata yang setara
Akan tertuju untuk semua
Para lelaki pencari gembira
Jalani pilihan laku berbeda

pemancing, penyanyi atau pelari
Penggemar tumbuhan atau binatang
Masing masing punya sendiri
Bagaimana cara mencari senang

Pemancing  ke pasar membeli ikan
Ikan di tuang ke dalam kubangan
Melempar pancing dari tepian
Tertawa bahagia umpan dimakan

Nafas  terengah bercucur keringat
Lima putaran setiap hari
Beban pikiran makin memberat
Menjadi hilang dengan berlari

Lelaki berjalan menenteng kandang
murai dan jalak di latih berkicau
Akhir bulan turun gelanggang
Burungnya diam hatinya risau

Lelaki lain berjingkrak jingkrak
Speaker berdentam dentam bergetar
Lepaskan penat yang makin sesak
Musik berakhir kembali segar

Kian banyak kita berkeliling
Terlihat banyak  ragam pilihan
Untuk sejenak redakan pusing
Masalah hidup yang jadi beban



















Hujan mereda, tapi...

Hujan sudah mulai reda
Rintiknya tak lagi deras
Tapi tidak dengan cinta
Titiknya semakin bernas

Air menggenang,
mulai surut
Genang kenang,
Kian carut marut

Angin semilir bawa tempias
Ruang tamu sedikit basah
Bagai air di daun talas,
Sikapmu plinplan tiada arah

Kisah banjir sisakan berita,
Hulu dan hilir deras mengalir
Entah bagaimana akhir cerita
Seperti apa menemu takdir

Anak anakpun asik tak letih,
Hujannya turun,  asik berkejaran
Susah gembira kita yang pilih,
Bemain pantun buat hiburan




Pantun pembuka


Penumpang berjejal naik semua,
Menuju  bintaro lewati maja
Salam kenal adik semua
Saya hartanto dari dja

Berkali kali  terasa mual
Ketiak dari pasar ketemu muka
14 kali menurut jadwal,
Hendak Belajar ilmu pbk

Tak pernah sempat kami terlelap
Berdiri rapat tak bisa kemana
Dari awal saya berharap,
Ilmu manfaat, nilainya A

Pintu terbuka segera turun,
Didesak penumpang dari belakang
Temu pembuka saya berpantun
Benak senang tak jadi tegang

Cerita ini tak terelakan,
Jamak di temu lintas stasiun
Adik disini saya silakan
Siapa mau berbalas pantun


Bintaro, 5 oktober 2019
(Pantun di pembuka perkuliahan semester ganjil 19/20)

Pantun Pengingat

Bunga melati bunga kamboja
Warnanya putih menarik hati
Belajar bisa dari mana saja
Salah satunya dari grup ini

Ada yang mekar ada yang kuncup
Tersusun indah tertata di dahan
Sekolah kehidupan tak pernah tutup
Bagi  mereka yang membutuhkan

Inilah tenun si tenun ikat
Dibuat orang dengan indahnya
Ilmu dunia ilmu akhirat
Semua itu ada porsinya

Burung pelikan unik paruhnya
Ikan disimpan dalam paruhnya
Usia kita ada batasnya
Pilihlah ilmu sesuai porsinya

CL Pondok Ranji - Tanah Abang,
7 September 2018