Monolog

Hei nak,
Meskipun kamu masih kecil, ayah akan senantiasa membiasakanmu berhijab
Meskipun kamu masih sering enggan, ayah akan terus mengajarkan
Meskipun kamu masih sering melepas dan melemparkan jilbabmu seenak hati, tak apa nak, kamu masih belum mengerti

Bukan nak, bukan ayah memaksakan
Bukan pula sekedar ingin ayahmu ini
Tuhan kita, Allah Subhanahu wa Ta'ala yang punya perintah, perintah yang tak punya celah untuk dibantah

Iya, ayah tahu perintah itu belum berlaku atasmu yang belum baligh
Tapi ayah ingin kamu biasa, agar kelak ketika kewajiban itu melekat padamu, kau tak kaget, kau tak berat, kau tak mengelak dengan segala argumen kepintaranmu

Dan kau tahu nak, kelak ketika kau dewasa, ayah tak bisa terus menjagamu
Ayah akan melimpahkan mandat itu kepada suamimu
Agar kau selamat, kau harus ada di tangan yang tepat, pria shalih yang taat

Dan kau tahu nak, Rasulullah sudah memberikan petunjuk untuk pria shalih dalam memilih kekasih
Jatuhkan pilihan pada wanita yang taat beragama
Dan tau kah kau nak, pria shalih tak akan membangkang anjuran Rasullullah

Ayah cuma berharap, semoga kelak kau memenuhi kriteria,
Dengan hijab sebagai salah satu wujud taqwa
Agar pria shalih melirikmu sebagai bidadarinya di dunia

Aamiiin ya Rabbal Alamiin

Secangkir Susu Cokelat

Secangkir susu cokelat hangat
Disuguhkan oleh si pemilik senyum memikat
Yang cintanya melekat
Erat

Aku pergi, sayang!
Menyusuri jalan membentang
Menghalau segala aral melintang
Atau onak duri yang menghadang

Tunggu aku di penghujung senja
Suguhkan tatapanmu yang bersahaja
Kan ku kecup keningmu dengan mesra
Hingga lenyap segala lara tanpa tersisa

#belajarpuisi

Ini Itu

Aku ingin ini karena butuh yang ini,
Aku ingin itu karena sepertinya butuh yang itu,
Aku ingin ini karena kelihatannya belum punya yang ini,
Aku ingin itu karena nampaknya lebih bagus dari yang ini,
Aku ingin ini karena belum cukup dengan yang itu,
Aku ingin itu karena lebih baru dari yang ini,
Aku ingin ini karena dia punya yang itu,
Aku ingin itu karena sudah tak suka dengan yang ini,
 
Dunia berkutat dengan ini dan itu,
Jika kita kejar terasa tiada akhirnya.
Cobalah sapa sejenak Akhirat,
Jika kita sudah kenal Akhirat, Dunia ternyata ada batasnya.

SUDUT PANDANG

You never really understand a person until you consider things from his point of view...
until you climb inside of his skin and walk around in it
(Harper Lee, to kill a mockingbird) 

Ketika berat badan saya menyentuh angka 74kg, hasil cek kesehatan merekomendasikan bahwa saya kelebihan berat badan dan harus menguranginya minimal sebanyak 4kg. Ketika hasil tersebut saya mintakan pendapat ke seorang dokter, dokter tersebut sambil tertawa berkomentar "ah kalau cuma kelebihan 4kg diubah jadi otot aja Pak, gak perlu panik." Ketika akhirnya saya mencoba olahraga lari dan mendapati bahwa saya berhasil mengurangi berat badan bahkan sampai 7kg, teman-teman ada yang berpendapat saya terlalu kurus dan menanyakan kalau-kalau saya sedang sakit, padahal saya merasa sangat sehat dengan kondisi tersebut.
Ketika ada sebagian teman yang bertanya tentang badan saya yang terlihat kurus, terus terang saya agak kepikiran dan mulai introspeksi dengan aktivitas yang sedang saya geluti. Jangan sampai mau sehat malah jadi penyakit. Jangan sampai orang-orang melihat apa yang tidak saya lihat, meskipun orang lainnya tentunya tidak dapat merasakan apa yang saya rasakan.

Sudut pandang yang berbeda seringkali menimbulkan masalah, meskipun tak jarang justru memperkaya rasa. Seperti kutipan novel to kill a mockingbird di awal tulisan ini, kita tidak akan pernah benar-benar memahami sudut pandang seseorang sampai kita benar-benar menjadi orang tersebut. Berdiri di tempat yang sama pun pasti akan menghasilkan sudut pandang yang berbeda, katakanlah karena perbedaan tinggi badan, kemampuan penglihatan, cara berdiri dan lain sebagainya dan lain sebagainya. Lihat saja ketika Pemerintah menentukan titik-titik yang berbeda untuk melihat dan menentukan hilal pada saat awal atau akhir bulan Ramadhan. Bisa jadi di satu titik hilal terlihat namun di titik lain tidak terlihat. Dapat juga terjadi semua titik melihat hilal namun dengan derajat yang berbeda-beda. 

Masalah timbul ketika sudut pandang yang berbeda tidak dapat diterima untuk memperkaya rasa atau malah dianggap salah. Tidak saja timbul perdebatan yang saling menyalahkan malah tak jarang timbul pertikaian dan permusuhan. Hal yang banyak terjadi saat ini dalam kehidupan kita dan di sekitar kita.

Ketika disadari bahwa sudut pandang tidak mungkin sama apakah lalu harus dipaksakan sama?. Sudut pandang siapa yang kemudian harus dipercaya?. Mendapatkan sudut pandang yang mutlak sama tentunya tidak mudah kalau tidak dapat dikatakan tidak mungkin. Membiarkan perselisihan karena sesuatu yang sudah disadari tidak akan terjadi pun bukanlah hal yang bijaksana. Memahami sudut pandang seseorang kemudian menjadi sebuah keahlian manusia dewasa yang bijaksana. 


Butterfly

Flying over from flower to flower
Your wing reflects the beauty of nature
Your activity produces pollination for good reason
Your kind is a picture of God's creation

Your transformation is amazing
From egg you were born in the leaf
Then become worm who eat the leaf
After being adult worm become a cocoon

Many flowers await for your pollination
Your humble action cooperate with some birds
Even many enemies want to attack
Your honorable works can’t be compared

I wish the world would peace because of you
I wish there are no war in the world
The beauty of butterfly will inspire the world

The hope will maintain the world keep peaceful 


Puisi ini dapat dilihat di laman : 
https://rulyardiansyah.blogspot.com/2017/12/butterfly.html

Titik Balik

Di balik untaian doa-doa yang dipanjatkan, kadang manusia tidak sadar, di suatu masa, doa tersebut dikabulkan Tuhan, dengan caraNya sendiri.

Bila manusia menyadari titik tersebut adalah titik balik yang telah disiapkan oleh Tuhan untuk menyadarkannya dari suatu kelalaian dunia yang melenakan, maka titik tersebut dapat menjadi titik balik bagi dirinya sendiri.

Bila manusia menyadari bahwa beginilah cara Tuhan bekerja...beginilah skenarioNya, maka  ia tidak akan memberontak akan apapun ketetapan Tuhan untuk dirinya. Namun, tidak mudah untuk bisa sampai pada tataran ini, perlu perjuangan lahir batin.

Implementasi dari penerimaan tersebut akan tercermin dari tetap tenangnya hati menghadapi segala sesuatu persoalan yang dihadapinya dalam kehidupan sehari-hari. Atau paling tidak, ketika resah itu datang, dia segera mencari cara untuk menenangkan dirinya, sehingga dalam tenangnya dia dapat mendengarkan kembali pesan-pesan dari dalam dirinya sendiri.

Bintaro, 10 Juni 2018


Sketsa tengah hari

Pena dan kata-kata lekat dalam genggaman Laki-laki
Di pemberhentian tengah hari,
Matanya nyalang, gigi gemeretak, menahan hasrat

Kobaran api,
di dada petualang-petualang muda yang berteriak mengumandangkan tuntutan
Tak jengah pada moncong-moncong peletupan yang di arahkan
adalah gemerlap inspirasi penciptaan

Barangkali sejarah akan lagi mencatat ulang,
Puisi yang dilahirkan ketika sebuah kebangkitan diwujudkan
Akan lagi menjadi legenda

Laki-laki, Yang menjadi kecil jadinya,
Di tengah gelegak kebesaran perjuangan
Sekedar pencatat lewat pena kecil
Entah terbaca,
Entah tidak

(Samarinda, Mei 1998)

Kryptonite As Roma di Liga Champions

As Roma menjalani musim yang luar biasa di Liga Champions musim ini. Sejak tergabung ke dalam grup neraka bersama Chelsea dan Atletico Madrid, Roma sama sekali tidak diunggulkan bisa melaju ke babak selanjutnya. Faktanya, Roma berhasil lolos dari grup neraka tersebut dengan status sebagai juara grup.
Di babak selanjutnya, ketika undian perempat final mempertemukan Roma dengan Barcelona, saya yakin tak seorang pun pengamat memprediksikan mereka bakal lolos, apalgai pada leg pertama di Camp Nou dibabat 4-1. Namun, pasukan Eusibio di Francesco mampu membalikan prediksi dengan menciptakan epic comeback di Olimpico.
Sayangnya, langkah Serigala Ibukota Italia itu harus gugur di tangan Liverpool pada semifinal. Kemenangan 4-2 di olimpico semalam tidak mampu memberikan tiket final kepada Roma karena kekalahan 5-2 di leg pertama, akibat kegelimangan Mohammed Salah denagn mencetak 2 gol dan 2 assist.
Menyoal kegagalan Roma melaju ke final Liga Champions musim ini, nampaknya klub dari Liga Inggris menjadi semacam kryptonite bagi Giallorossi. Seringkali, langkah AS Roma di kompetisi paling akbar benua Eropa terrsebut harus kandas di tangan wakil dari negeri Ratu Elizabet.  
Dimulai dari musim 1983-84, Roma yang saat itu mampu melaju ke final harus berhadapan dengan Liverpool (tim yang menyingkirkan Roma musim ini). Peluang Roma saat itu sangat besar untuk jadi juara, selain memiliki skuad kompetitif yang dimotori oleh Roberto Pruzzo  dan Bruno Conti, partai final  pun dihelat di Stadion olimpico, markas Roma sendiri. Sayangnya, keuntungan  tersebut tidak mampu dimanfaatkan Roma. Mereka gagal juara akibat kalah adu penalti lawan The kops.
Setelah lama tidak berkiprah di Liga Champions, Roma kembal lagi ke liga Champions pada musim 2001-2002. Mereka lolos ke Liga Champions dengan status sebagai Juara Serie A musim sebelumnya. Setelah lolos dari fase grup pertama, Roma terundi dengan Liverpool, Barcelona, dan Galatasaray di fase grup kedua (Dulu format liga champions memiliki dua fase grup). Lima pertandingan awal, Roma mampu meraih tujuh poin dan berada di bawah Barcelona, hanya memerlukan hasil imbang untuk masuk ke babak selanjutnya. Sayangnya, di pertandingan  terakhir Roma kalah 0-2 di Anfield dan harus tersingkir kalah head to head oleh liverpool. 
Di musim 2006-07 dan 2007-08 lagi-lagi Roma tersingkir dari Liga Champions oleh wakil dari Premier League. Kali ini pelakunya adalah Manchester United. Di dua musim tersebut Roma sebenarnya mecapai hasil terbaik  era Liga Champions dengan berhasil mencapai fase perempat final. Sayangnya, tim Setan Merah menjadi penjegal langkah Roma. Salah satu pertandingan lawan Man Utd malah menjadi kenangan pahit yang tidak akan terlupakan oleh Romanisti. 
Tersingkirnya Roma oleh wakil Inggris berikutnya terjadi pada musim 2008-09. Berhasil menjadi juara grup A mengungguli Chelsea dan Bordeaux, Roma harus berhadapan dengan Arsenal di babak perdelapan final. Di babak ini, kedua tim sama-sama mengalahkan di kandang masing-masing dengan sskor serupa. Perbedaannya adalah, pada babak adu penalti, salah satu algojo tim serigala ibukota gagal mengeksekusi penalt sehingga Arsenal yang berhak lolos ke perempat final.
Di era konsorsium Amerika, dua kali Roma tersingkir oleh wakil Inggris,  oleh Manchester City  di fase grup musim 2014-15, dan terakhir dikalahkan secara agregat 6-7 oleh Liverpool di babak semifinal Liga Champions musim ini.