ADA SAJA

Angin mengusap bulu kuduk sampai berdiri,
bukan setan, tapi dingin sedari tadi bergentayangan, 
tiba-tiba takut merasuk perasaan, 
tidak ada yang menyeramkan, 
hanya sejenak menengok pada tanggalan dengan gurat-gurat keriput terpampang.

Dengus napas seketika memburu, 
sadar besok masih belum tanggal satu, termangu.
Hingga derit halus jalanan depan mengarak laju gerak roda motor listrik, 
di sela kepul cerek yang merintih kepanasan.

"Graaaabb," lantang terdengar menembus sela pintu ruang tamu.
Sekejap pisang goreng hangat tersaji, 
mengelus menenangkan gundahnya hati,
dibarengi denting sendok mengaduk kopi dari segelas merah hadiah.
Ah, bahagia selalu ada saja.

(/ekp)