teruntuk Yth. Pak Lisbon Sirait,
Direktur dan Bapaknya warga DSP
Bapak...
Waktu seperti
melesat deras,
Rentangnya bak
masa yang ringkas
Menyisakan
kenangan kenangan bernas,
Tentang
kebersamaan terlintas
Yang jauh dari
kaku formalitas
Terpampang
semua nya kini bak lukisan indah pada kanvas
Bapak,
Pada awalnya,
hadirnya Bapak seumpama tuas
Yang menggerakan rasa was was dan cemas
Kita sungguh
tak terbiasa Pak, gelegar suara Bapak yang keras
Wajah
berkumis tebal dan tatapan tegas
Arahan-arahan
pelaksanaan tugas
Yang
sering tanpa basa basi dan cenderung lugas
Saat
itu, bagi kami panggilan menghadap ke lantai empat belas
seperti gelegar
petir yang menghempas
Tapi itu tak
lama , Bapak,
Kesan baru
kemudian hadir lekas
Seperti
tetumbuhan yang terus bertunas
pertemuan
pertemuan kita berikutnya
tak ubah
seperti kelas,
Yang memberi
ruang bebas
Pada
pertarungan argumen penyelesaian tugas
Terkadang
lembut suara, terkadang keras
Kata Bapak,
itu hanyalah pendekatan berkelas
untuk memaksa
kami berpikir lebih keras, berpikir lebih cerdas
Tak ada ,
tersisa sakit hati dan dendam membekas
Pertemuan-pertemuan
kita berikutnya
Kadang terselip
perbincangan santai yang mengalir seperti utas
Sambung
bersambung liar tanpa topik pembatas
Hobi, diet
,olahraga ,ekonomi atau topik ringan seumpama kapas
Menjadi teman
penghabis kopi dalam gelas
Bapak ,
Mungkin saja
pernah sekali waktu
Terdengar di
ruang-ruang itu
Teguran Bapak
dengan nada seru
Atau ada
ungkapan tak setuju
" Bukan
begituuuu,
Kalian
ini bagaimana siih ,
Masa begini
saja tidak tahu "
kata-kata itu, kini jadi amunisi yang meledakkan kenang dan rindu
sebab biasanya
tak lama berikutnya Bapak akan melucu
atau lekas
menanyakan ke kasubbag TU,
Mana ini , pesanan makan siang atau kue penawar jemu ?
Bapak,
Kami mungkin
tak bisa memutar waktu ,
Mundur ke
belakang mengulang masa itu
Sebetapapun
keinginan kami begitu memalu
Tetapi kali ini
waktu seperti membeku
Berhenti
sejenak oleh rasa haru
Melepas Bapak
ke tempat Baru
Ijinkan kami ,
pak
Melangitkan doa
doa yang mengharu biru
Agar
bapak senantiasa sukses sehat dan gembira selalu
Ijinkan kami ,
pak
Mengungkap rasa
sesal dan pinta maaf bertalu
Untuk salah dan
kurang kami di masa itu
Ijinkan kami ,
bapak
Menghaturkan
terima kasih beribu ribu
Untuk
perhatian, arahan serta ilmu
Yang bapak
berikan tanpa rasa jemu
Dari kami geng
lantai telu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar