Anak-anak dan Kegembiraan

Pada satu waktu,
aku ajak anak-anakku berenang
Mereka terlihat begitu senang

Kali lainnya,
kami sama-sama ke tempat wisata
Aku lihat mereka amat gembira

Di banyak kesempatan,
pusat perbelanjaan menjadi pilihan
Wajah mereka terlihat riang di keramaian

Sempat ku berpikir telah membawa kegembiraan pada mereka
sebelum pada akhirnya kusadari
merekalah yang lebih banyak membuatku gembira

Mungkin aku justru sering
mengurangi kegembiraan itu
Menyuruh mereka pulang
saat sedang asyik bermain
Memintanya belajar daripada menonton TV
Memaksanya tidur meski belum mengantuk

Aku masuki dunia mereka yg bebas
dan memberinya rambu-rambu
dari duniaku yg telah lewati jalan berliku

Dunia anak-anak adalah dunia kegembiraan,
dunia dewasa tentang tanggung jawab dan keseriusan.
Entah darimana perasaan telah membawa kegembiraan pada mereka itu datang.

Bagaimana bisa aku berpikir telah membawa kegembiraan
jika mereka adalah kegembiraan itu sendiri?

Kegembiraan itu dari dunia mereka
Tanggung jawab itu dari duniaku
Dan antara dua dunia,
kami berusaha saling menghidupkannya

Tumbuhlah bertanggung jawab
dengan gembira, Nak..

J1018

Kabut dan Harapan


Kabut yang hadir selepas hujan dini hari memenjarakan kata
Rindu terbang bebas lalu lupa tuk kembali ke peraduan
Masih ada secercah harapan di permulaan hari
Pagi yang menyuguhkan mantra pelipur lara
dan mentari yang kilaunya memanjakan netra

#puisi #puisidanfotografi
#pagi #kata #stasiun #stasiunjurangmangu #tangerangselatan #tangsel #tangsellife #aktivitas

Legenda Rindu

Malam datang berkerlip bintang
Purnama pun tersenyum tenang
Merayu senang segera berkumandang
Usir resah rindu kan datang

Desir congkak mulai menjalar
Percaya penuh pada nalar
Tak mungkin berani rindu keluar
Hingga menyingsing waktu fajar

Tersadar ku telah alpa
Rindu datang dari penjuru semesta
Cepat menyerbu ke ruang hampa
Tak sungkan pada terang dalam gulita

Ingin rasanya kupukul alu
Agar ayam jantan terjaga dan berkokok merdu
Tepat saat rindu kurang satu
Biar kugenapkan jadi seribu




Anak kecil itu tidak hapal Pancasila



Anak Kecil itu tidak hapal Pancasila
Dia berdoa tak basa-basi
Meminta tanpa modus apa-apa
Dia percaya penuh Tuhannya
Ditunggunya teman selesai ibadah baru bermain


Anak Kecil itu tidak hapal Pancasila
Tidak pernah dia menghakimi
Marahpun sesaat kemudian bermain lagi
Diberinya seluruh mainannya kepada teman-temannya,dipinjam boleh,dimilikipun boleh
Baginya yg penting temannya tetap bersamanya


Anak kecil itu tidak hapal Pancasila
Didamaikan temannya yg berselisih
Salah satu tidak hadir,dicarinya,dipastikan bahwa semua baik-baik saja



Anak Kecil itu tidak hapal Pancasila
Dia bertanya hari ini akan bermain apa-apa
Masing-masing menjawab kemudian bersepakat


Anak Kecil itu tidak hapal Pancasila
Dipuji temannya yg berusaha
Dihibur temannya yg sedih, membuat wajah lucu sampai temannya tertawa
Tertawa harus bersama, sedihpun bersama

Surat Untuk Mileak (lagi)



Mileak
Aku pernah mengalami saat saat dimana, aku seperti lampu teplok yang nyalanya makin meredup karena kehabisan minyak, pendar cahaya yang tersisa hanya dari  bara yang hampir memadam, hanya soal waktu saja sumbu sumbunya  akan menjadi arang,

Saat itu kau hadir, entah dari mana,
menjadi minyak yang memenuhi tabung,  membasahi sumbu dan mengobarkan nyala, cahaya memendar dari selubung  tabung kaca ke arah luar,

Untuk hal satu ini, mileak...
aku patut berterima kasih padamu

Diman









Tahu apa kamu tentang cinta?

Cinta Tak Butuh Alasan

Katanya cinta hanyalah cinta
Datang dan pergi sesuka hati
Menyeruak di antara dua tiga insan
Kadang menghubungkan dua buah hati
Sambil meretakkan satu hati berkeping terarak

Katanya cinta hanyalah cinta
Datang dari terbiasa lalu kagum
Hadir di hiruk pikuk kesibukan kantor
Terhempas di tengah jadwal pekerjaan
Menyimpan tanya apakah rasa itu nyata

Katanya cinta hanyalah cinta
Datang dari mata turun ke hati
Bersemi di pagi dan sore hari
Terhimpit dalam sesaknya gerbong kereta
Memberi harap dalam tatap dan lirik

Katanya cinta hanyalah cinta


* Disebelahnya, 0503202016##

Aku dan Fatamorganamu