Hari ini, Kita Telah sampai

Dik, Hari ini kita telah Sampai
Pada zaman Dimana Feodalisme beralih rupa
Dari warna darah menjadi ijazah
Kasta tertinggi adalah mereka yang sekolah di negeri antah berantah
Seolah semua persoalan bisa diselesaikan dengan perbendaharaan kata kata yang susah,
Terus belajarlah, sebelum usia membuat kamu harus menyerah...

Dik, kita sampai juga pada zaman Dimana emansipasi beralih rupa,
Dari kesetaraan menjadi sama,
Ada yang menjatah kursi birokrasi sepertiga untuk wanita,
Sebagian mereka bersorak gembira,
Sebagian terhina, seolah tanpa itu mereka tak bisa setara pria
Maka teruslah berkarya, tak perlu jadi lucinta luna kedua

Dik, kita sampai juga pada zaman dimana kepahlawanan beralih rupa,
Bukan yang ikhlas menebar jasa tetapi yang banyak membangun citra
Akan banyak duryudana nampak yudistira,
Dorna nampak krisna,
Bahkan penjahat nampak ulama
Bersabarlah...
Karena pada setiap zaman akan ada pahlawannya,
setiap pahlawan ada zamannya

 Cakung, Juli 2018

Diman 2018,

Perbincangan kita karena iba saja
kata kata berhamburan di udara 
Buatmu sarat makna,
Buatku tiada 

Sekian waktu, 
Aku sabar menahan jemu, 
Kita dua orang yang sama sama berlari, 
Kau menujuku,
Aku menjauhimu 

Entah,

Bagaimana lagi aku memberimu jawaban,
Kusamarkan isyarat tak terlihat 
Keterusterangan kau anggap banyolan 


Cakung, Juli 2018

Mileak 2018

Tak habis pikirku,
Bagaimana rasa bermula dan karena apa,
tetiba aroma harum rambutmu menebarkan pesona,
sebab bertahun sebelumnya,
bersamamu,
smua tentangmu
berasa biasa

Dan hari hari berikutnya semarak akan gelora  pencarian menuju mu,
Tersembur mantra dan kata memuja,

Terbangun sedepa demi sedepa dunia  tentangmu
Yang tak merapuh oleh
isyarat dan bahasa penolakan,
Yang kadang kumaknai ambigu
sungguh  sungguhmu  atau menguji  kesungguhan,
terapal berulang doa 

"masa  depanmu adalah  aku,
masa depanku sebagian kamu"

Tapi,
saat langkah lelah terayun,
Aku mudah saja membujuk hatiku,
merelakan lelarian menujumu
diakhiri,

Tak habis pikirku
Kenapa  aku sanggup melakukannya
Setelah berlaksa langkah menjalaninya,
Menganggapmu  biasa, itu tak biasa


Cakung,  Juli 2018