Tampilkan postingan dengan label Perdana. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Perdana. Tampilkan semua postingan

LINDAP


Dalam lelah
Kau resapi tanpa kesah
Dalam letih
Kau tuntaskan darma bakti

Dia laksana cahaya
senantiasa berpendar
menghalau gulita
Dia laksana embun
Menyerap dingin malam
Meneteskan kesejukan

Cahaya itu
Telah lindap
Embun itu
Telah meng-uap

Meski rindu
Tak dapat lagi berpadu
Lepaskan rasa itu
Biar ia tenang di sana
Tak ada lagi luka
Tak ada lagi nestapa

PERDANA

Hai, ini adalah tulisan “perdana” saya di www.bukannotadinas.com, perdana menurut KBBI daring artinya “pertama (kali)”. Selalu ada pertama (kali) dalam semua hal. Mengapa saya menulis? Entah apa yang pertama atau bagaimana urutannya tetapi yang pasti saya merasa bahwa dengan menulis saya dapat mengembangkan kemampuan saya dalam berpikir dan mencerna tulisan, dengan menulis saya dapat menyampaikan pemikiran saya kepada lebih banyak orang lebih dari percakapan di meja warung kopi Zafilia di kantin kantor saya, dengan menulis saya bisa mendapat masukan atas pemikiran saya dalam tulisan, dengan menulis saya dapat melepaskan “kegalauan” saya tentang hal-hal di sekitar saya yang tidak sesuai dengan nalar saya, dan tentu saja harapan bahwa suatu saat kemampuan menulis saya dapat berkembang dan memberi manfaat bagi orang banyak dan (tentu saja) pengembangan diri dan karier saya baik di kantor ataupun di tempat lain jikalau Tuhan menghendaki.

Kembali ke soalan “perdana”, beberapa hari ini saya melakukan beberapa hal-hal perdana sekaligus. Hal-hal yang selama ini saya hindari karena ketakutan-ketakutan akan resiko yang belum pasti. Di mulai dengan beberapa bulan lalu saya mulai berhutang (kembali), sungguh awalnya menguras pikiran karena balik lagi ke khawatiran yang tiada usai, ketika akhirnya saya melangkah ternyata di langkah kedua dan ketiga jalan saya sudah lebih mantab, berdiri saya sudah makin tegap, dan (katanya) saya makin terlihat muda (dude, narcissism is not a crime). Kemudian saya mencoba hal-hal baru lainnya seperti berinvestasi dan mempersiapkan diri untuk kuliah lagi dan mencari beasiswa S2, mulai membaca (lagi), dan beberapa hal lain. Ternyata (memang) banyak jalan menuju ke Roma dan jalannya di situ-situ saja, hanya karena saya takut menoleh ke kiri dan ke kanan maka saya tidak pernah melihat jalan-jalan lain tersebut. Banyak alasan saya atas ketakutan-ketakutan saya, alasan yang mungkin logis tapi seringkali retorika. Alasan yang dibuat-buat dan jadi pembenaran para pecundang, dan itu bukan saya.

Perdana, hari ini pertama (kali) saya menulis untuk www.bukannotadinas.com, semoga ini bukan yang terakhir dan tentu saja semoga bermanfaat bagi para pelaku langkah pertama. Salam.

To me faith means not worrying – John Dewey