Tampilkan postingan dengan label Sufthy. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Sufthy. Tampilkan semua postingan

Nasionalisme & Sportifitas (???)

Di sela-sela menonton semifinal sepak bola SEA Games antara Indonesia melawan tuan rumah Malaysia, terjadi dialog antara si adek (ad) dan ayahnya (ay) :
Saat lagu Indonesia Raya dinyanyikan sebelum kick off :

(ad) : Yah, kenapa pemain itu (menunjuk yabes roni, pemuda asal Alor Nusa Tenggara Timur) nangis saat menyanyikan lagu Indonesia Raya?
(ay) : karena kak Yabes Roni (dan yang lain) itu sangat mencintai negara kita dek. Melalui lagu Indonesia Raya, rasa cinta tanah air mereka makin bertambah dan makin besar keinginan untuk membela Indonesia sekuat tenaga. Mereka akan berjuang habis-habisan membela tim Indonesia.
(ad) : nangis gitu cengeng gak, yah ??
(ay) : orang kalau cinta, hati dan jiwa mereka akan mudah tersentuh. Cinta kepada Nabi, cinta kepada Tuhan, cinta kepada sesama manusia..juga cinta kepada negara kita....
 Jadi kak Yabes Roni dkk itu bukan cengeng, tapi mereka saking cintanya dengan Indonesia, hati dan jiwa mereka jadi terharu saat menyebut nama Indonesia, seperti saat menyanyikan Indonesia Raya itu. Nanti adek kalo udah gede pasti juga begitu, akan bener-bener mencintai Indonesia dan siap berjuang untuk Indonesia.
(ad) : emang ayah begitu juga ??
(ay) : iya dwoooongg (sambil tegak semangat 45 dan mengangkat dada, walau tetep aja yang menonjol bagian perutnya..😥 😂😂)

Saat pertengahan babak ke-1 :

(ad) : kalo tim Indonesia menang, ayah senang gak ??
(ay) : pasti dong.. semua orang pasti senang kalo jagoannya menang
(ad) : kalo ternyata kalah, gimana ??
(Ibu dan mas jawab hampir bebarengan) : ya pasti sedih lah, dek..
(sang ayah mengiyakan sambil tersenyum, makin manis  #eh )
(ad) : kenapa kalo menang jadi senang, sedangkan kalo kalah jadi sedih sih Yah ?? Kalo bertanding  kan menang atau kalah sudah biasa..mestinya sih biasa aja..ga usah kayak gittuuu (sambil mulutnya mecucu)..malah kadang ada yang sampe marah-marah gitu kalo (jagoannya) kalah..

(ay) : gubrakkk ¢×€Ï€€°¥℅|℅™

Langsung deh pikiran sang ayah melayang-layang pada situasi dan kontestasi (politik) kekinian yang dilakukan oleh orang-orang dewasa yang kadang berakhir dengan "tidak dewasa"...