Sunday Pop Culture



Hari ini Minggu, 14 Juni 2024. Biasanya saya gereja pagi tapi karena satu dan banyak alasan lainnya maka hari ini diputuskan untuk gereja sore. Dikarenakan cuaca panas dan untuk mengurangi pengeluaran pada akun belanja listrik maka diputuskan untuk menunggu waktu ibadah dimulai sambil ngopi di sebuah mall dekat gereja, sudah adem ACnya kopinya juga gratis karena ditukar komik yang sudah lama nongkrong di lemari buku.


Tadinya mau menghabiskan waktu dengan membaca buku. Sudah membawa buku lama "Filosofi Teras" untuk dibaca kembali. Tetapi yang terpegang pertama kali ketika merogoh ke dalam tas adalah kantong kacang bersalut merk Kacang Shanghai Zico produksi Tomohon, Sulawesi Utara yang sisa sepertiga. Alhasil, saya makan kacang sambil scroll HP dan menemukan pernyataan bahwa menulis online adalah salah satu hal yang ROI-nya paling tinggi dan kebanyakan orang lebih nyaman mengunggah poto liburannya dari pada menuliskan opininya di dunia maya karena takut menunjukkan jati dirinya.


Oleh karena itu saya menulis tulisan ini untuk diunggah ke bukan nota dinas dengan harapan akan menjadi jalan ninja saya untuk aktif menulis kembali di BND. Nah, kembali ke judul. Sunday pop culture adalah kebiasaan kebanyakan orang menghabiskan hari Minggunya dengan ngopi di mall sambil main HP, ngobrol dengan handai taulan, membaca buku, atau sekedar bengong menunggu malam tiba dan kembali ke rumah sendirian karena memang dia jomblo. Ya tentu saja penjelasan di atas yang buat ya saya dan tentu tanpa ada penelitian kuantitatif dan kuantitatif terlebih dahulu, kalau kata anak jaman old bisa dibilang "ngemeng aja". Karena sudah saya beritahukan maka saya harap anda sekalian tidak terlalu kecewa jika sebelumnya berharap istilah tersebut adalah hasil penelitian yang telah dituangkan ke dalam sebuah jurnal ilmiah bertaraf Q1.


Jadi, bagaimana hari Minggumu kawan, apakah kamu juga ngopi di mall?


#happysunday

Interaksi

Jejak selalu menjadi yang tertinggal

Kadang juga bukan menjadi yang ditinggal

Namun memang perjalanan itu sebuah kepastian

Dalam mencari sebuah kenangan kehidupan

 

Dalam perjalanan yang cukup lama

Bukan hal mudah untuk dilupakan

Meski suka dan duka dalam makna

Hingga sekian purnama pun akan terlewatkan

 

Interaksi dalam kehidupan akan banyak makna

Bukan interaksi dari Tulus yang penuh cinta

Interaksi ini penuh makna kehidupan fana

Meskipun dalam sebuah fakta dan realita

 

Namun perjalanan itu akan menjadi akhiran

Tanpa aksara dan suara

Hingga kehilangan menjadi sebuah oase kenangan

Tanpa pamitan dan bara

 

Jakarta, 06 Oktober 2023


Puisi ini juga bisa dinikmati pada tautan berikut :

https://rulyardiansyah.blogspot.com/  

Sepeninggal

 Jejak jejak langkah telah dijalani

Adakah tanda kehidupan yang tertinggal

Perlukah stempel kehidupan di tandai

 

Perjalanan hidup akan menjadi guru terbaik

Tanpa cela dan tanpa dusta

 

Kirakah kami yang menetap menjadi nyaman ?

Bukankah kehidupan itu berputar

 

Pencarian diri atas hingar bingar kehidupan

Hanya bagian dari sandiwara kehidupan

 


Bekasi, 16 September 2023

Puisi ini juga bisa di lihat pada tautan berikut 
https://rulyardiansyah.blogspot.com/ 

Sang Penghibur


Perkenalkan, namaku Sang Penghibur
Perjalanan hidupku di atur atur
Kadang ngawur
Kadang ngelindur

Akulah Sang Penghibur
Kadang dibutuhkan
Kadang dipertahankan
Tidak jarang di abaikan
Kadang lemah Iman

Sekali lagi ku katakan padamu
Akulah Sang Penghibur

Jakarta, 16 Mei 2024


Pemimpin

Luasnya samudra tak bisa dinakhodai

Bila tidak dengan seorang yang pandai

Tingginya gunung tak bisa didaki

Bila tidak dengan seorang yang rendah hati

 

Banyaknya pengalaman tak bisa di jalani

Bila tidak dengan jejak yang mumpuni

Banyaknya tugas tak bisa di geluti

Bila tidak dengan nurani yang suci

 

Seberapa banyak orang yang dipimpin

Tak akan berhasil dengan kearifan

Seberapa banyak harta yang dimiliki

Tak akan nikmat tanpa keberkahan  

 

Seberapa banyak kekuasaan yang di dekam

Tak akan berhasil dengan sikap bijak

Seberapa banyak dunia yang kau genggam

Tak akan berhasil dengan hak hakiki

 

Pemimpin itu ibarat angin

Bisa dirasakan tapi tak bisa dikuasai

Pemimpin itu ibarat cinta

Bisa dirasakan tapi tak bisa dimiliki

 

Hingga akhirnya angin yang membawa kebenaran

Hingga akhirnya cinta yang membawa kebahagiaan

 

 

Bekasi, 14 November 2021

Puisi ini bisa dilihat pada tautan berikut :
https://rulyardiansyah.blogspot.com/ 

Celoteh Angan Semu

Celoteh  menurut KBBI (kata benda) artinya obrolan atau percakapan yang tidak keruan (seperti percakapan anak kecil). Sedangkan bentuk tidak baku dari celoteh itu keloceh. Angan juga menurut KBBI (kata benda) artinya pikiran, ingatan, maksud, niat. Jadi celoteh angan dengan terjemahan bebas versi diri sendiri merupakan obrolan atau percakapan yang tidak keruan atas sebuah pikiran, ingatan, maksud atau niat. Dalam konteks ini hanya obrolan yang tidak memerlukan pihak lain, jadi saya asumsikan seperti monolog, tanpa harus lawan diskusi dengan orang kedua. Sedangkan kata semu, sesuatu yang bisa maupun tidak bisa di rengkuh, bisa menjadi angan jika tidak terwujud.

    Kenapa hal ini perlu saya angkat sebagai sebuah pemikiran (tidak serius, tapi bisa juga serius) mungkin juga tidak terlalu penting. Awalnya ketika berangkat bekerja, baik dengan kuda besi atau KRL atau kendaraan lain, saya banyak melihat hal – hal yang tidak seharusnya terjadi, tapi sejauh ini saya belum melihat langsung kecelakaan lalu lintas terhadap orang lain yang tidak berkendara atau berkendara atau pejalan kaki. Mari kita celoteh satu per satu sebagai sebuah renungan jika seandainya kita melakukan itu dan pihak yang menjadi korban adalah keluarga kita.

    Moda KRL. Penggunaan moda ini relatif sudah lebih baik dan teratur sejak dipimpin oleh Ignasius Jonan selaku Direktur Utama PT KAI tahun 2009 s.d. 2014. Banyak perubahan fundamental yang dirubah, SDM, Proses Bisnis, Kelengkapan Kereta serta Teknologi Informasi serta menghilangkan adanya per-calo-an. Para penumpang kereta baik kereta jarak jauh dan KRL sekarang sudah bisa merasakan kenyamanan dalam menggunakan moda transportasi ini. Atas perubahan ini saya mensyukuri dan semoga tetap berlangsung lama atas legasi nya pak Jonan.

    Moda Mobil. Moda ini relatif nyaman dan berbeda dengan kereta jarak jauh dan KRL. Jika seseorang memiliki mobil ini, “biasanya” menjadi indikator bahwa kebutuhan lainnya sudah terpenuhi, meskipun ada juga yang memenuhi mobil dulu dibanding kebutuhan pokok lainnya. Teori nya Abraham Maslow tidak terlalu belaku untuk orang yang masuk dalam kategori ini. Tapi bukan teorinya yang ingin saya jadikan celoteh atau ungkapkan, namun ada beberapa pertanyaan yaitu :  

§ kenapa ada beberapa kendaraan berjalan pelan tetapi di lajur kanan? Padahal lajur itu untuk kendaraan lebih cepat

§ kenapa marka jalan hanya berlaku di jalan tol (kadang berlaku) tetapi tidak di jalan bukan tol?

§  kenapa kebanyakan pemilik kendaraan pribadi parkir di jalan umum?

§ kenapa banyak mobil bagus tetapi berkendara tidak sesuai aturan? Misal dalam hal belok kanan, kiri dan berhenti bahkan melewati kendaraan lain di jalan tol dari bahu jalan

§  kenapa perilaku pengendara kendaraan lebih besar cenderung arogan dalam berkendara?

§ kenapa juga banyak sering sekali menggunakan klakson? Padahal penggunaan klakson itu dibatasi dalam kondisi tertentu.

§ kenapa juga banyak pengendara “merasa penting” hingga menggunakan “lampu strobo” sehingga mengabaikan kendaraan lain? Padahal kendaraan lain juga memiliki kepentingan yang sama. Padahal presiden ketika dikawal tidak menggunakan “sirene dan strobo”, bukankah jika presiden bersikap demikian, jajaran dibawahnya harus sama bukan melampaui?

    Biarlah pertanyaan ini tetap ada dan mungkin memang tidak perlu ada jawaban, karena hanya pengendara yang pernah melakukan hal hal di atas lebih mengetahui kenapa bisa demikian. Mungkin penerapan aturan dan pengenaan sanksi nya masih belum terlalu nyata dan berdampak langsung. Perlu di reviu kembali penerapan dan pengenaan sanksi nya oleh aparat terkait sehingga semua akan berjalan dengan tertib dan tidak ada kecelakaan bagi pihak yang di rugikan.

 Moda motor. Kalau bahas ini juga tidak akan selesai pembahasannya. Saya selaku pengendara kuda besi juga tidak sempurna dalam berkendara, tetapi saya selalu berusaha dengan sebaik - baiknya dan tertib. Jadi beberapa pertanyaan dengan celoteh saya yaitu

§  kenapa banyak pengguna motor terbiasa melawan arah?

§ kenapa banyak pengguna motor sering berjalan di atas trotoar, dengan mengambil hak pejalan kaki dan merasa tidak bersalah? Hal ini juga menjadi keheranan saya apakah Ojol juga memang diperbolehkan menggunakan trotoar? Banyak penentang larangan penggunaan trotoar juga dari para pelaku ojol.

§ kenapa banyak pengendara motor berhenti di atas garis zebra cross? (peruntukan pejalan kaki yang akan menyeberang)  

§ kenapa banyak pengendara juga masih belum tau jika tanda belok kiri langsung tidak ada artinya harus mengikuti rambu lalu lintas yang ada?

§ kenapa banyak pengendara motor tidak menggunakan helm? Padahal kalau pengendara tidak menggunakan helm berarti dia tidak peduli dengan orang lain, karena keselamatan dirinya aja sudah tidak peduli, bagaimana dengan orang lain.

§ kenapa pengendara motor jika di sore hari banyak mengajak berkendara motor bersama keluarganya (namun berkendara tidak menggunakan perlengkapan keselamatan seperti helm dan lainnya)?   

    Sama dengan pertanyaan diatas, biarlah pertanyaan ini menjadi pertanyaan yang mungkin hanya bisa di jawab oleh para pengendara yang melakukan hal hal diatas.

    Mungkin bisa jadi solusi untuk mengamankan pengguna jalan di trotoar, bisa dipasang paku jalan yang tidak bersahabat untuk roda motor tapi bersahabat dengan kaki pejalan kaki, sehingga pengguna motor tidak berani menggunakan trotoar sebagai jalan pintasnya. Selain itu juga penerapan aturan juga harus tegas dan tidak pilih pilih, sehingga berlaku setara.

Semoga kita semua selalu berkendara sesuai dengan ketentuan yang berlaku yaitu UU Nomor 22 Tahun 2019 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan


Tulisan ini bisa juga di lihat pad tautan berikut : 
https://rulyardiansyah.blogspot.com/ 

Permata

Saya mengenal Kartini DJA ini pertama kali saat kami bergabung dalam satu komunitas penulisan di DJA. Seorang teman yang menurut saya mempunyai hasrat belajar dan berprestasi yang begitu kuat dimanapun Beliau berada dan ditempatkan. Mungkin ini adalah buah dari doa yang disematkan oleh orang tua Beliau pada namanya” Permata”, sosok yang diharapkan akan sealau berkilau dimanapun dan kapanpun berada.

Saat bertugas di Sekretariat Ditjen Anggaran, Beliau adalah salah satu dari inisiator dan pengelola media sosial DJA, sebuah corong media terkini untuk mengamplifikasi kebijakan pemerintah khususnya berkaitan dengan pengelolaan anggaran.

Melalui tangan dinginnya, media sosial DJA semakin dikenal dan memperoleh banyak perhatian dan subscriber dari masyarakat. Dari dunia kepenulisan, Beliau juga pernah menjadi juara pada satu kompetisi menulis yang diselenggarakan oleh Bagian Pengembangan SDM DJA. Dalam dunia komunikasi Beliau menjadi langganan penugasan sebagai Master Of Ceremony untuk acara di level organisasi DJA maupun Kemenkeu. Beberapa kiprah yang telah dilakukan pada saat itu, pada kemudian hari menjadikan Beliau mendapat penghargaan sebagai kesatria inspirasi DJA.

Dalam hal belajar dan mencari ilmu, Beliau punya keinginan kuat untuk bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Pernikahan dan/atau tugas tugas domestiknya selaku ibu rumah tangga tidak menjadi penghalang untuk mencapai cita-citanya tersebut. Beruntungnya, pasangan beliau sangat mendukung dan memegang prinsip bahwa “lelaki dan perempuan mempunyai kesempatan yang sama dalam menuntut ilmu”. Kesempatan untuk melanjutkan pendidikan tersebut akhirnya datanga pada tahun 2021, setelah lolos dalam seleksi penerima beasiswa double degree dari FETA Scholarship di dua perguruan tinggi  ternama di dalam dan luar negeri.

Jalan Terjal

Berkat Karunia Allah yang Maha Kuasa, Kesempatan menuntut ilmu dan melanjutkan Pendidikan sebagaimana yang Beliau cita-citakan akhirnya datang. Sejak awal prosesnya, Beliau menyadari sepenuhnya bahwa melanjutkan pendidikan setelah menikah  mempunyai konsekuensi, harus bisa  membagi waktu, perhatian dan pemikiran agar bisa menjalani perkuliahan tanpa mengabaikan tugas domestiknya selaku  ibu rumah tangga.

Tetapi ternyata takdir Tuhan berkehendak lain, beliau harus menjalaninya dengan proses yang lebih berat dari yang diperkirakan sebelumnya. Pandemi covid 19 yang melanda tanah air dan beberapa negara, menjadikan demikian banyak hal berubah dan menuntut orang untuk menyesuaikannya. Termasuk dalam proses belajar mengajar.aktifitas belajar mengajar yang semula dilakukan secara tatap muka harus dilakukan secara daring/online. Namun yang lebih berat, selama proses perkuliahan  Beliau mengalami kehamilan yang tak direncanakan, melahirkan dan harus membawa putra putrinya yang masih bayi untuk menemani berangkat melanjutkan Pendidikan ke Melbourne.

Tanjakan pertama

Saat kuliah di Universitas Indonesia, kondisi pandemi menjadikan UI mengambil kebijakan proses belajar mengajar di lakukan secara online/daring. Perlu upaya ekstra untuk menyesuaikan dengan kebijakan ini, selain merubah kebiasaan dan budaya belajar, perlunya perangkat pendukung yang memadai, juga memerlukan konsentrasi lebih karena pada saat bersamaan harus membagi perhatian ke anak-anak/keluarga.

Selain kondisi tersebut, tantangan terberat yang dirasakan beliau adalah mengalami kehamilan yang tak direncanakan. Seperti kebanyakan ibu hamil pada umumnya, pada trimester pertama Beliau mengalami “morning sickness”’ satu kondisi di mana beliau merasa mual, lelah , kram dan emosi yang tidak stabil. Dalam kondisi seperti inilah, beliau  tetap harus menyelesaikan penugasan, thesis, publikasi dan diskusi Beberapa kali terjadi dalam perkuliahan, muntah sebelum dan sesudah presentasi menjadi semacam “’ritual”’ yang harus dijalani.

Berkat kerja keras, dukungan suami dan karunia Tuhan, pada bulan  Juni tahun 2021 Beliau menyelesaikan kuliah di Universitas Indonesia. Hal yang membanggakan dan patut dicontoh adalah di tengah tantangan yang dihadapi, Beliau memperoleh penghargaan sebagai mahasiswi peraih IPK tertinggi pada tahun ajaran 2021/2022.

Tanjakan kedua

Setelah menyelesaikan perkuliahan di Universitas Indonesia, Beliau tidak langsung berangkat ke Melbourne.  Selain pandemi Covid 19 yang belum mereda yang menjadikan penutupan/pembatasan perjalanan lintas negara dan perkuliahan dilakukan secara daring/online, pada awal pertengahan perkuliahan beliau juga mengajukan cuti untuk persiapan dan pemulihan pasca melahirkan. Hingga akhirnya lahir putri kedua Beliau dalam kondisi sehat walafiat.

Dengan meredanya pandemi covid, pada bulan Juni 2022 perkuliahan di Universitas Melbourne mulai dilakukan secara tatap muka/offline. Sebuah pilihan berat harus Beliau ambil, membawa serta kedua anaknya ke Melborne,  di mana sibungsu belum genap berusia dua bulan. Beruntungnya kebijakan organisasi  memungkinkan suami Beliau untuk mengajukan cuti karena alasan penting, sehingga bisa mendampingi Beliau ke Melbourne selama sisa masa perkuliahan.

Dalam beberapa momen, proses keberangkatan dan masa-masa perkuliahan di melbourne ini menghadirkan drama yang cukup menguras air mata (namun menjadi kenangan indah bermasa-masa setelahnya). Bayi kecil yang belum genap dua bulan  harus menjalani perjalanan dari Jakarta ke melbourne selama sepuluh jam. Rentang waktu perjalanan yang bahkan buat orang dewasa sekalipun terasa meletihkan. Namun bersyukurnya sepanjang perjalanan bayi kecil tersebut  sehat, anteng dan  tidak rewel dalam pelukan Ibu dan Bapaknya secara bergantian.

Tiba di Melbourne, Beliau dan keluarga harus segera beradaptasi dengan perbedaan budaya, bahasa dan cuaca antara Melbourne dan Jakarta.  Terkait kendala bahasa dan budaya, sang kakak yang di sekolahkan di Taman Kanak-kanak, sempat mengalami kesulitan beradaptasi.. Ada rasa sedih ketika terkadang menyaksikan teman sang kakak tak bisa memahami apa yang sang kakak  ingin sampaikan demikian juga sebaliknya, hingga sang kakak lebih memilih untuk menyendiri. Secara telaten beliau dan suami membantu dan mengajari sang kakak untuk bisa berkomunikasi dan beradaptasi, hingga tak lama kemudian telah mempunyai banyak teman belajar dan bermain. 

Di Kampus , Beliau harus menjalani padatnya rutinisas perkulihan, penugasan, diskusi, presentasi, publikasi dan kunjungan ke perpustakan. Di luar itu, Beliau bersama suami bahu membahu menjalani kehidupan berkeluarga, memasak bersama , membersihkan rumah, mengantar vaksin anak, bermain dan mengunjungi tempat-tempat wisata di seputaran kota.

Akhirnya, sesuai target pada bulan Agustus Tahun 2022.Beliau menyelesaikan pendidikannya di Unievrsitas Melbourne. Seperti tak pernah bosan untuk berprestasi, Beliau juga mendapatkan first class honours Sebuah gelar untuk peraih nilai IPK tertinggi.

 

Epilog

Hasrat dan keinginan untuk berprestasi, akan mendorong orang untuk berupaya melakukan dengan cara terbaik dan meraih hasil terbaik. Beliau masih terus menjadi “’permata”’ di tempat penugasan berikutnya. Terakhir kali pada acara serambi DJA tahun 2023 Beliau menerima penghargaan sebagai AnggaranKsatriainsipirasi.

 

Demikian,

Selamat Hari Kartini, untuk seluruh Ibu di Indonesia

 

Sutikno Slamet, 21 April 2023


Tulisan ini saya ikutsertakan dalam lomba menulis dalam rangka hari anggaran 2024

Surat Cinta Untuk DJA

 

DJA-kami tercinta,

Ibu Menteri Keuangan Kita, Ibu Sri Mulyani Indrawati, dalam banyak kesempatan selalu mengingatkan kita untuk tak pernah lelah mencintai negeri ini.  Beliau pasti sangat paham bahwa ketika cinta yang bukan semata ungkap manis kata,  cinta yang  lebih banyak memberi ketimbang menerima, cinta yang dijelmakan karya akan  menguras emosi, pikiran dan tenaga mereka yang menyandangnya. Sebagai manusia biasa,  mungkin karena beratnya uji dan coba, terkadang muncul keinginan  menyerah dan menanggalkannya atau mungkin sekedar sejenak memberi  jeda pada rasa cinta itu. 

Aku yakin, dalam masa pengabdianmu kau kerap mengalami juga, ketika karya- terbaikmu tak selalu menghadirkan apresiasi, namun justru caci maki, upayamu yang paripurna, terkadang justru menghadirkan cela.  

Ibu pasti tak menginginkan kau berhenti atau menyerah, karena tugas dan pekerjaanmu demikian bermakna bagi negara, engkau bagian dari penjaga pundi Keuangan negara, nagara dana rakca.  Ibu kita memahami sepenuhnya,  hanya pada mereka yang mengerjakannya dengan penuh cinta akan menghasilkan mahakarya,  hanya mereka yang bekerja dengan cinta,  tak menjadi terbang oleh pujian, tak menjadi tumbang oleh cacian.

DJA-kami  tercinta,

Padamu tersemat tugas dan fungsi yang luar biasa, melaluimu tersemat sebua harapan setiap tahun akan hadir APBN kita yang makin tinggi kualitasnya.  Karena seumpama darah yang membawa energi dan zat penting bagi organ-organ tubuh kita,  APBN adalah juga darah yang mendukung Bapak  polisi, Bapak dokter dan Perawat serta Bapak tentara melaksanakan tugasnya melindungi bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia.

APBN adalah darah yang mendukung Bapak dan ibu guru, pendidik, dosen  dan widyaiswara melaksanakan tugasnya mencerdaskan kehidupan bangsa.

APBN adalah darah yang mendukung para diplomat, atase,  duta duta perwakilan bangsa  kita yang memperjuangkan peran kita untuk ikut melaksanakan ketertiban dunia,

dan APBN juga darah  bagi semua anak bangsa sesuai  bidang tugasnya berkontibusi mewujudkan tujuan bernegara dalam konstitusi kita.

Sehingga peningkatan kualitas APBN, akan semakin mengakselerasi pencapaian tujuan berbangsa dan bernegara kita

 DJA- kami tercinta,

Pada unit manapun di DJA, semua insan DJA adalah simpul-simpul  yang  menguatkan dan menjaga kualitas APBN kita.

Beberapa di antara mereka bertugas menghimpun , mengelola dan menencanakan Penerimaan Negara Bukan Pajak. Di tangan mereka,  fungsi PNBP sebagai sumber penerimaan negara untuk membiayai belanja dan mengatur masyarakat akan berjalan optimal.

Beberapa di antara mereka  bertugas menghitung postur APBN,  hingga belanja dan pendapatan terukur, menjaga defisit sesuai batasnya, menjaga pagu pinjaman penutupnya tetap dalam batas kemampuan mengelola, sehingga APBN kita juga mewujudkan keadilan antar generasi.

Beberapa di antara mereka  bertugas menjaga dan mengharmoniskan berbagai regulasi, sehingga tak ada lagi regulasi baru  yang memandatkan alokasi mandatory, yang membuat semakin sempit ruang fiskal untuk membiayai prioritas terkini.

Beberapa di antara mereka bertugas menelaah belanja dan pendapatan K/L dan BA BUN, memastikan alokasi anggaran efisien dan relevan dengan sasaran kinerja. Memastikan semua rupiah yang dialokasikan menghasilkan manfaat terbanyak untuk rakyat.

Beberapa di antara mereka bertugas menyusun regulasi dan aplikasi untuk menfasilitasi proses penyusunan APBN yang efisien efektif, transparan  dan akuntabel.  

Beberapa lainnya,  bertugas menyiapkan dukungan agar semua tugas fungsi berjalan dengan baik. Mereka semua penting, mereka semua berharga  hadirnya,  mereka layak berbangga  menjalaninya.

 

DJA-kami tercinta,

Kata ulama dan tetua kita, bahwa ada banyak perbuatan yang tidak hanya melahirkan kebaikan pada saat kita melakukannya saja, tetapi berlipat ganda dan mengalir setelahnya bahkan setelah kita tiada, mereka menyebutnya jariah.

Bahwa ada kebaikan dan pahala yang bukan hanya diberikan kepada orang yang mengerjakannya, tetapi juga buat orang yang telah membantu, menfasilitasi , memudahkan untuk mengerjakannya

Kau pasti tahu, melaui APBN kita,  anak anak dan orang nestapa yang dalam konstitusi kita harus di pelihara negara, saat ini telah banyak dipenuhi kebutuhan dasarnya. Ada bantuan sosial,  subsidi, kompensasi dan beberapa intervensi yang menjadikan kebutuhan minimalnya terpenuhi.

Aku yakin dan percaya saat saat ini, banyak dari mereka saat ini bisa tersenyum dan  bersuka cita, gerak bibirnya melafalkan tulus berdoa kebaikan kepada  semua. Kau bisa bayangkan, jika jutaan doa doa mereka memenuhi angkasa, akankah kau berpikir itu lafal lafal tersia?

Kau pastinya tahu, melalui APBN kita akses dan kesempatan mengenyam pendidikan makin terbuka buat anak bangsa, bahkan bagi mereka yang berdiam di tempat terluar, terpencil dan perbatasan negeri kita sekalipun. Pendidikan yang tentunya akan meningkatkan taraf pengetahuan , keterampila dan hidup mereka. Dari pendidikan yang dijalani, mereka bisa berkarya untuk sesama,  berkarya untuk negaranya. Kebaikan dan pahala itu bukan hanya untuk mereka, tetapi juga mengalir pada mereka yang telah memberikan kesempatan dan fasilitas untuk belajar.

Kau bisa bayangkan, ada demikian banyak profesi dan ruang berkaya yang ada untuk mereka, dan berapa banyak limpahan kebaikan dan pahala yang tercatatkannya

Kau pastinya tahu, melalui APBN kita pertahanan dan keamanan negara menjadi salah satu bagian belanja. Alokasi yang diharapkan akan meningkatkan citra dan reputasi nasional di dunia internasional[1], alokasi yang diharapkan akan mewujudkan tujuan bernegara melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia. Perasaan terlindungi yang akan menjadikan mereka yang bekerja, fokus pada tugas dan pekerjaannya, mereka yang sekolah fokus pada pelajarannya, mereka yang beribadah akan khusuk pada doa dan pengharapannya.

Betapa banyak manfaat dan kebaikan yang bisa terwujud, berapa banyak kebaikan dan pahala yang akan mengalir karenanya.

Keyakinan  dan pengharapan itulah yang menjadikan kerja insan insan DJA bukan karena gaji dan tunjangan semata, tetapi ada harapan yang lebih besar akan kebaikan dan pahala  yang diterima.

 

DJA Kami tercinta,

Kau beruntung, pada pijakan cinta dan harapan itulah kebanyakan insan DJA bekerja.

Jika bukan karena itu, mungkin kau tak akan jumpai mereka-mereka  yang rela berangkat dinihari dan pulang malam hari untuk menyelesaikan kerja, dengan atau tanpa kompensasi ekstra.

mungkin kau tak akan jumpai mereka-mereka yang rela bekerja di luar hari kerja, mengorbankan sabtu minggu mereka untuk DJA karena kadang ada yang perlu diselesaikan segera.

Mungkin kau tak akan menjumpai mereka-mereka yang tetap semangat bekerja, berprestasi dan berkinerja meskipun kadang  karir dan kesempatan berkembang  “’tak ramah”’ pada mereka.

Jaga dan sayangi mereka dan doakanlah agar mereka tetap siteguh pada rasa cintanya, agar tetap kukuh dengan keyakinan dan pengharapannya, karena dengan itu semua,  mereka akan selalu menghadirkan kaya terbaik yang  mewarnai kiprahmu untuk negara

 

Selamat Ulang tahun DJA-kami Tercinta

Gedung Sutikno Slamet, Lantai 3, 05 April 2024



[1] https://nasional.kompas.com/read/2023/07/31/16002651/geopolitik-dalam-modernisasi-alutsista?page=all


Tulisan ini saya ikutsertakan dalam Lomba menulis  dalam rangka hari anggaran 2024