Secara formal,
keikutsertaanku di diklat teknis komputer ketika itu menjadi titik awal karirku
di bidang IT/Komputer, meskipun belajar pemrograman sudah aku mulai setahun
sebelum ikut diklat. Waktu itu, diklat teknis komputer termasuk diklat paporit (sedikit penyesuaian dengan tempat aku tinggal sekarang : Bogor... hehe) bagi
teman-teman. Wah, minat teman-teman ke dunia IT besar juga ya, tapi tunggu dulu. :D
Hampir semua teman-teman yang ditempatkan di
luar jawa, rajin cari info ada diklat apa saja yang bisa diikuti. Alasannya
satu : biar bisa dekat dengan kampung halaman. Jadi tidak ada
hubungannya dengan minat di dunia IT. Sssst... rahasia :P
Kebetulan diklat teknis komputer ini lamanya : 1 bulan plus 4 bulan. Lumayan bisa berkeliaran di jakarta dan kampung halaman selama total 5 bulan. Satu kesempatan yang harus diambil.
Ini jelas terlihat dari peserta yang lulus seleksi, lebih dari 80% dari luar jawa. Akibatnya hampir setiap akhir pekan, tempat penginapan selalu sepi, karena pada pulang kampung. Dan itu menjadi sesuatu banget pada waktu itu.
Dan balik ke jakarta nya sebagian besar hari senin pagi. Tentu ada saja teman yang datang tidak tepat waktu, alias kesiangan. Ada yang masuk setelah coffee break pertama, atau bahkan setelah makan siang, kelakuan ya :D
Dari segi waktu, diklatnya cukup lama juga, tentu saja ini membuat teman-teman semakin akrab, dan mulailah muncul aksi aneh-aneh yang bikin suasana makin meriah, dinamis dan tidak membosankan. Mulai dari ledekan yang kecil-kecil sampai ke aksi yang agak nekat, mengambil jatah makan teman lainnya, paling tidak buahnya sudah hilang duluan. Pisang menjadi buah yang paling sering hilang duluan. Kalau menjelang jam istirahat, ada yang pura-pura ke toilet, padahal sedang 'sweeping' buah di kotak nasi, hehe. Memang terkesan konyol, tapi justru ini yang membuat suasana tidak membosankan.
Adat istiadat atau keusilan yang dimaklumi ini makin lama makin menjadi, meskipun sebetulnya masih dalam batas yang wajar.
Sampai suatu saat teman kami, sebut saja nama samarannya Agung, ketika balik dari kampung terlambat datang. Alhasil dia tidak sempat mengikuti pelajaran sesi pagi. Karena datang kesiangan, tentu tidak enak kalau dipaksakan masuk kelas yang ketinggalan cukup lama.
Kebetulan senin pagi itu karena alasan teknis (sama seperti kalau ada penerbangan yang ditunda ya :D) kelas dipindah ke gedung utama, gedung B. Agung segera ke Gedung B untuk menunggu selesainya sesi pagi sambil melancarkan aksinya, 'sweeping' !!!
Yang agak mengherankan dalam benak Agung, kok tumben menunya tidak seperti biasanya. Keliatan lebih mewah. Maka sambil menunggu teman-teman istirahat, Agung tidak menyia-nyiakan waktunya untuk segera ber-'gerilya'. Ketika asyik melahap hasil 'sweeping' nya, mulailah yang ada di ruang belajar keluar satu per satu. Tapi ada yang aneh, "perasaan ada yang aneh dengan teman-temanku ya ?", batin Agung.
Setelah diperhatikan secara seksama, ternyata memang betul. Yang keluar dari ruang belajar bukan teman-temannya, tapi para pejabat yang sedang mengikuti diklat. Pantesan menunya tidak seperti biasanya.
Yang sebelumnya merasa bangga karena bisa melakukan sweeping istimewa, ternyata justru menjadi sweeping yang paling memalukan karena salah tempat, hehe...
*makanya sms dulu donk, eh tapi waktu itu memang belum ada hp :D
Kebetulan diklat teknis komputer ini lamanya : 1 bulan plus 4 bulan. Lumayan bisa berkeliaran di jakarta dan kampung halaman selama total 5 bulan. Satu kesempatan yang harus diambil.
Ini jelas terlihat dari peserta yang lulus seleksi, lebih dari 80% dari luar jawa. Akibatnya hampir setiap akhir pekan, tempat penginapan selalu sepi, karena pada pulang kampung. Dan itu menjadi sesuatu banget pada waktu itu.
Dan balik ke jakarta nya sebagian besar hari senin pagi. Tentu ada saja teman yang datang tidak tepat waktu, alias kesiangan. Ada yang masuk setelah coffee break pertama, atau bahkan setelah makan siang, kelakuan ya :D
Dari segi waktu, diklatnya cukup lama juga, tentu saja ini membuat teman-teman semakin akrab, dan mulailah muncul aksi aneh-aneh yang bikin suasana makin meriah, dinamis dan tidak membosankan. Mulai dari ledekan yang kecil-kecil sampai ke aksi yang agak nekat, mengambil jatah makan teman lainnya, paling tidak buahnya sudah hilang duluan. Pisang menjadi buah yang paling sering hilang duluan. Kalau menjelang jam istirahat, ada yang pura-pura ke toilet, padahal sedang 'sweeping' buah di kotak nasi, hehe. Memang terkesan konyol, tapi justru ini yang membuat suasana tidak membosankan.
Adat istiadat atau keusilan yang dimaklumi ini makin lama makin menjadi, meskipun sebetulnya masih dalam batas yang wajar.
Sampai suatu saat teman kami, sebut saja nama samarannya Agung, ketika balik dari kampung terlambat datang. Alhasil dia tidak sempat mengikuti pelajaran sesi pagi. Karena datang kesiangan, tentu tidak enak kalau dipaksakan masuk kelas yang ketinggalan cukup lama.
Kebetulan senin pagi itu karena alasan teknis (sama seperti kalau ada penerbangan yang ditunda ya :D) kelas dipindah ke gedung utama, gedung B. Agung segera ke Gedung B untuk menunggu selesainya sesi pagi sambil melancarkan aksinya, 'sweeping' !!!
Yang agak mengherankan dalam benak Agung, kok tumben menunya tidak seperti biasanya. Keliatan lebih mewah. Maka sambil menunggu teman-teman istirahat, Agung tidak menyia-nyiakan waktunya untuk segera ber-'gerilya'. Ketika asyik melahap hasil 'sweeping' nya, mulailah yang ada di ruang belajar keluar satu per satu. Tapi ada yang aneh, "perasaan ada yang aneh dengan teman-temanku ya ?", batin Agung.
Setelah diperhatikan secara seksama, ternyata memang betul. Yang keluar dari ruang belajar bukan teman-temannya, tapi para pejabat yang sedang mengikuti diklat. Pantesan menunya tidak seperti biasanya.
Yang sebelumnya merasa bangga karena bisa melakukan sweeping istimewa, ternyata justru menjadi sweeping yang paling memalukan karena salah tempat, hehe...
*makanya sms dulu donk, eh tapi waktu itu memang belum ada hp :D
***