Tulisan ke-30

Dear diary,
Ada begitu banyak cerita yang ingin aku uraikan,
Ada berbagai peristiwa yang ingin ku bagikan,
Ada ratusan kenangan yang ingin ku muntahkan,
Dan semua tentang dia, karena hanya itu yang tidak bisa pergi dari ingatan

Ketika saat itu kukatakan, biarkan aku tetap menjadi bayangannya,
Aku sudah tau jawabannya, sesinis apa,
Ketika kupaksakan bilang tak ada lagi yang bersisa,
Ternyata rasa lega yang kuharap hanya berganti lara

Hingga ku menemukan cara untuk mengurai satu demi satu kenangan,
Tak ingin mengusik, apalagi membangun harapan,
Aku hanya ingin semua yang terpendam dapat terbuang,
Karena tentang dia, tidak pernah bisa digilas oleh masa depan

Hari ini, setelah berulang aku memaknai yang dia goreskan,
Aku paham bahwa apa yang kulakukan hanya dianggap bagai sebuah bualan,
Mempertontonkan betapa ringannya mentertawakan suatu beban,
Dan menegaskan sebuah kebodohan menggenggam masa kelam

Diary,
Lagi-lagi aku terluka,
Jika mengurai rasa saja dianggap salah, lalu untuk apa aku harus bercerita?
Jika membagi masa lalu juga dituduh menggubris apa yang pernah ada,
Maka cukuplah semua ditulisan ke ‘tiga puluh’ ini saja


Tidak ada komentar:

Posting Komentar