Beberapa tahun lalu, aku berada di gedung dengan make-up yang lumayan serius. Saat itu
aku diwisuda. Setahun setelahnya, aku berada di Kebun Katala dengan make-up
serius. Itu adalah hari pernikahanku. Since
that, rasanya aku gak pernah make-up serius lagi. Make-up paling serius ya make-up
yang nampak sederhana :D soalnya aku gak bisa dandan ga ngerti concealer, cara dandanin mata besar, dan
lain-lain. ...
THANOS DAN EGOIS-NYA AVENGERS
-Mohon maaf bagi yang belum nonton Avengers: Endgame, tulisan berikut berpotensi spoiler -
Karena si sulung suka banget dengan film-film Marvel, terutama Avengers series, terpaksalah kami sekeluarga juga ikutan nonton. Alasannya sederhana, kalo kakaknya nonton, adiknya pasti pengen ikut nonton. Karena kakaknya belum berani nonton berdua doang dengan adiknya, terpaksalah papa- mama-nya ...
Arung Jeram (Mileak 2)
Pada
kelok,
arus deras
dan bebatuan-mu
Perahuku menyisir
Pada
hempas,
hanyut,
tenggelam olehmu
dadaku berdesir
selama kau biarkan,
rasanya aku akan kembali,
mengulang-ulang,
hingga kadang tak peduli,
Seperti apakah akhir menemu datang
(Pangalengan, April 20 ...
"Touch Disease"

So my cellphone is "sick".
Google calls it "touch disease". The risk factor is a thin and wide metal casing. The screen wont respond due to loosened grip on the casing; possibly because of falling on hard surfaces, physical stress on the body, being bent inside tight pockets, or expanded ...
Lauik Sati (Potongan Ke-2)
Astaghfirullah! Izzam! Aaah! Sial!
Tunggang langgang Izzam turun dari kasurnya. Mentari sudah sedari tadi meninggi. Memaksa masuk cahaya di celah-celah ventilasi. Digapainya handuk yang tergantung di jeruji. Terpeleset, untung tak jatuh. Lemari plastik yang bersebelahan dengan kamar mandi pasai diacaknya. Mencari sesuatu, dapat! Pukul8.50 pagi.
Buru-buru sekali Ia mandi. Mandi kerbau, begitu sebutan ...
Dukun Paling Sakti
“Muka lu kenapa ditekuk gitu?” tanya Baron kepada Acep ketika mereka
makan berdua di kantin.
“Gue malu mau cerita,” walau Acep berbisik, Baron bisa mendengarnya
karena suasana kantin saat itu sedang sepi.
“Ya udah, nggak usah cerita,” Baron melanjutkan makannya.
Sejenak hening. Tak ada percakapan antara keduanya. Baron dan Acep
sibuk dengan kegiatannya masing-masing. Baron makan dengan lahap ...
Lauik Sati (Potongan ke-1)
Berkali-kali Izzam terbangun dan melirik Jam di telepon pintarnya. Setengah tiga dini hari. Tampaknya Ia tak sabar menunggu pagi. Ditegakkan punggungnya, kretak, kretak! Dilemparkan pandangan ke sisi ruangan, sendiri, gelap, dan sunyi.
“Tentu saja, siapa pula yang masih terjaga di pagi buta ini”, gumamnya.
Izzam turun dari kasurnya, menaikan tirai kelambu yang melindungi malam-malamnya dari nyamuk. ...
Rejeki Takkan Tertukar
Pagi hari itu Pasar Kecombrang Jaya terlihat sangat sibuk. Pengunjung pasar
yang kebanyakan ibu-ibu hilir mudik dari satu kios ke kios lainnya.
...
Langganan:
Postingan (Atom)