Surat Cinta Untuk DJA

 

DJA-kami tercinta,

Ibu Menteri Keuangan Kita, Ibu Sri Mulyani Indrawati, dalam banyak kesempatan selalu mengingatkan kita untuk tak pernah lelah mencintai negeri ini.  Beliau pasti sangat paham bahwa ketika cinta yang bukan semata ungkap manis kata,  cinta yang  lebih banyak memberi ketimbang menerima, cinta yang dijelmakan karya akan  menguras emosi, pikiran dan tenaga mereka yang menyandangnya. Sebagai manusia biasa,  mungkin karena beratnya uji dan coba, terkadang muncul keinginan  menyerah dan menanggalkannya atau mungkin sekedar sejenak memberi  jeda pada rasa cinta itu. 

Aku yakin, dalam masa pengabdianmu kau kerap mengalami juga, ketika karya- terbaikmu tak selalu menghadirkan apresiasi, namun justru caci maki, upayamu yang paripurna, terkadang justru menghadirkan cela.  

Ibu pasti tak menginginkan kau berhenti atau menyerah, karena tugas dan pekerjaanmu demikian bermakna bagi negara, engkau bagian dari penjaga pundi Keuangan negara, nagara dana rakca.  Ibu kita memahami sepenuhnya,  hanya pada mereka yang mengerjakannya dengan penuh cinta akan menghasilkan mahakarya,  hanya mereka yang bekerja dengan cinta,  tak menjadi terbang oleh pujian, tak menjadi tumbang oleh cacian.

DJA-kami  tercinta,

Padamu tersemat tugas dan fungsi yang luar biasa, melaluimu tersemat sebua harapan setiap tahun akan hadir APBN kita yang makin tinggi kualitasnya.  Karena seumpama darah yang membawa energi dan zat penting bagi organ-organ tubuh kita,  APBN adalah juga darah yang mendukung Bapak  polisi, Bapak dokter dan Perawat serta Bapak tentara melaksanakan tugasnya melindungi bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia.

APBN adalah darah yang mendukung Bapak dan ibu guru, pendidik, dosen  dan widyaiswara melaksanakan tugasnya mencerdaskan kehidupan bangsa.

APBN adalah darah yang mendukung para diplomat, atase,  duta duta perwakilan bangsa  kita yang memperjuangkan peran kita untuk ikut melaksanakan ketertiban dunia,

dan APBN juga darah  bagi semua anak bangsa sesuai  bidang tugasnya berkontibusi mewujudkan tujuan bernegara dalam konstitusi kita.

Sehingga peningkatan kualitas APBN, akan semakin mengakselerasi pencapaian tujuan berbangsa dan bernegara kita

 DJA- kami tercinta,

Pada unit manapun di DJA, semua insan DJA adalah simpul-simpul  yang  menguatkan dan menjaga kualitas APBN kita.

Beberapa di antara mereka bertugas menghimpun , mengelola dan menencanakan Penerimaan Negara Bukan Pajak. Di tangan mereka,  fungsi PNBP sebagai sumber penerimaan negara untuk membiayai belanja dan mengatur masyarakat akan berjalan optimal.

Beberapa di antara mereka  bertugas menghitung postur APBN,  hingga belanja dan pendapatan terukur, menjaga defisit sesuai batasnya, menjaga pagu pinjaman penutupnya tetap dalam batas kemampuan mengelola, sehingga APBN kita juga mewujudkan keadilan antar generasi.

Beberapa di antara mereka  bertugas menjaga dan mengharmoniskan berbagai regulasi, sehingga tak ada lagi regulasi baru  yang memandatkan alokasi mandatory, yang membuat semakin sempit ruang fiskal untuk membiayai prioritas terkini.

Beberapa di antara mereka bertugas menelaah belanja dan pendapatan K/L dan BA BUN, memastikan alokasi anggaran efisien dan relevan dengan sasaran kinerja. Memastikan semua rupiah yang dialokasikan menghasilkan manfaat terbanyak untuk rakyat.

Beberapa di antara mereka bertugas menyusun regulasi dan aplikasi untuk menfasilitasi proses penyusunan APBN yang efisien efektif, transparan  dan akuntabel.  

Beberapa lainnya,  bertugas menyiapkan dukungan agar semua tugas fungsi berjalan dengan baik. Mereka semua penting, mereka semua berharga  hadirnya,  mereka layak berbangga  menjalaninya.

 

DJA-kami tercinta,

Kata ulama dan tetua kita, bahwa ada banyak perbuatan yang tidak hanya melahirkan kebaikan pada saat kita melakukannya saja, tetapi berlipat ganda dan mengalir setelahnya bahkan setelah kita tiada, mereka menyebutnya jariah.

Bahwa ada kebaikan dan pahala yang bukan hanya diberikan kepada orang yang mengerjakannya, tetapi juga buat orang yang telah membantu, menfasilitasi , memudahkan untuk mengerjakannya

Kau pasti tahu, melaui APBN kita,  anak anak dan orang nestapa yang dalam konstitusi kita harus di pelihara negara, saat ini telah banyak dipenuhi kebutuhan dasarnya. Ada bantuan sosial,  subsidi, kompensasi dan beberapa intervensi yang menjadikan kebutuhan minimalnya terpenuhi.

Aku yakin dan percaya saat saat ini, banyak dari mereka saat ini bisa tersenyum dan  bersuka cita, gerak bibirnya melafalkan tulus berdoa kebaikan kepada  semua. Kau bisa bayangkan, jika jutaan doa doa mereka memenuhi angkasa, akankah kau berpikir itu lafal lafal tersia?

Kau pastinya tahu, melalui APBN kita akses dan kesempatan mengenyam pendidikan makin terbuka buat anak bangsa, bahkan bagi mereka yang berdiam di tempat terluar, terpencil dan perbatasan negeri kita sekalipun. Pendidikan yang tentunya akan meningkatkan taraf pengetahuan , keterampila dan hidup mereka. Dari pendidikan yang dijalani, mereka bisa berkarya untuk sesama,  berkarya untuk negaranya. Kebaikan dan pahala itu bukan hanya untuk mereka, tetapi juga mengalir pada mereka yang telah memberikan kesempatan dan fasilitas untuk belajar.

Kau bisa bayangkan, ada demikian banyak profesi dan ruang berkaya yang ada untuk mereka, dan berapa banyak limpahan kebaikan dan pahala yang tercatatkannya

Kau pastinya tahu, melalui APBN kita pertahanan dan keamanan negara menjadi salah satu bagian belanja. Alokasi yang diharapkan akan meningkatkan citra dan reputasi nasional di dunia internasional[1], alokasi yang diharapkan akan mewujudkan tujuan bernegara melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia. Perasaan terlindungi yang akan menjadikan mereka yang bekerja, fokus pada tugas dan pekerjaannya, mereka yang sekolah fokus pada pelajarannya, mereka yang beribadah akan khusuk pada doa dan pengharapannya.

Betapa banyak manfaat dan kebaikan yang bisa terwujud, berapa banyak kebaikan dan pahala yang akan mengalir karenanya.

Keyakinan  dan pengharapan itulah yang menjadikan kerja insan insan DJA bukan karena gaji dan tunjangan semata, tetapi ada harapan yang lebih besar akan kebaikan dan pahala  yang diterima.

 

DJA Kami tercinta,

Kau beruntung, pada pijakan cinta dan harapan itulah kebanyakan insan DJA bekerja.

Jika bukan karena itu, mungkin kau tak akan jumpai mereka-mereka  yang rela berangkat dinihari dan pulang malam hari untuk menyelesaikan kerja, dengan atau tanpa kompensasi ekstra.

mungkin kau tak akan jumpai mereka-mereka yang rela bekerja di luar hari kerja, mengorbankan sabtu minggu mereka untuk DJA karena kadang ada yang perlu diselesaikan segera.

Mungkin kau tak akan menjumpai mereka-mereka yang tetap semangat bekerja, berprestasi dan berkinerja meskipun kadang  karir dan kesempatan berkembang  “’tak ramah”’ pada mereka.

Jaga dan sayangi mereka dan doakanlah agar mereka tetap siteguh pada rasa cintanya, agar tetap kukuh dengan keyakinan dan pengharapannya, karena dengan itu semua,  mereka akan selalu menghadirkan kaya terbaik yang  mewarnai kiprahmu untuk negara

 

Selamat Ulang tahun DJA-kami Tercinta

Gedung Sutikno Slamet, Lantai 3, 05 April 2024



[1] https://nasional.kompas.com/read/2023/07/31/16002651/geopolitik-dalam-modernisasi-alutsista?page=all


Tulisan ini saya ikutsertakan dalam Lomba menulis  dalam rangka hari anggaran 2024

1 komentar: