Dahulu, seringkali ku bertanya pada sejawat, tentang ukiran rasa, pada permulaan lembaran bahtera rumah tangga. Bagaimana pernikahanmu? Seru! Pungkasmu. Tanpa memahami sejatinya, ku hanya mengangguk, tersenyum mengikuti sumringahmu.Dahulu, seringkali ku bertanya, apakah "seru" kita masih dalam satu makna, atau sudah berbeda warna? Beberapa tahun silam, seorang sahabat berkata ingin menikah, bagaimana ...
Tampilkan postingan dengan label Pegawai Baru. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Pegawai Baru. Tampilkan semua postingan
Ayat Tanpa Huruf, Tanpa Harakat
Dalam mimpi ku menyelingar
Terlahir sebagai pelukis langit
Yang menjadikan awan sebagai kanvas
Menggambar rasa pada setangkai mawar
Kuntum, mekar, kembang, harum, semerbak, menguning, dan layu
Kau, pun juga aku saling asing
Bak bisu menyenandung sunyi
Memilih lantai sebagai teman
Menanam rasa hingga berkecambah
Menguntum, menjadi sekelopak bunga
Siang itu, pada temanku kau titipkan tanya
Tentang ...
Thai Tea
Dentingan kecil terdengar dari hp ku. Mas besok pesawat jam berapa? Tanyamu. Kala itu sore, menjelang setengah lima.
Beberapa laman kerja masih terbuka di layar monitorku. Setidaknya 2 nota harus naik sore ini. Ku ketuk ponsel ku. Menyingkirkan pesan. Mencari namamu. 5m. Sip, sudah saatnya ku membalas.
Jam 2 take off, baiknya Mas ke damri Gambir jam berapa ya? Tanyaku. Ga tertarik nyoba ...
AKU (TAK) INGIN JADI PNS
ngiiing...ngiiing…
Rasanya sudah belasan kali telepon pintar Izzam bergetar. Ia tahu itu panggilan masuk, namun begitu enggan untuk beranjak dari kasur kusam yang sudah Ia tiduri selama 4 tahun terakhir. Di lantai dasar asrama, samar-samar terdengar gelak tawa para santri. Berebut bermain tenis meja. Turnamen kecil-kecilan setiap akhir pekan. Siapa saja yang keluar sebagai pemenang, berhak tidak ...
Pesona Separo Agama (2)
Kelam shubuh perlahan berganti
terang, pertanda pagi kan menjelang. Jauh di ufuk timur, mentari tampak mendaki
cakrawala, menebar kehangatan. Cahaya kuning keemasan perlahan menembus jendela
kaca. Kerlap-kerlip terhalang dedaunan Mangga. Dari kejauhan, sayup-sayup
terdengar deru motor dan mobil silih berganti. Sesekali diselingi suara penjual
gorengan, berlalu lalang, menjajakan pisang memutari ...
Ruhiyah Gersang
Aku terdiam
Mematung di bahu jalan
Ditemani angin
Dalam sunyinya malam
Tak ku hiraukan
Bajaj yang berlalu-lalang
Pun lolongan anjing
Sayup-sayup di kejauhan
Aku mematung
Menatap kosong lampu jalanan
Jiwa ku?
Melesat jauh menyusuri bukit barisan
Membelah belantara hutan
Berhenti
Di halaman rumah warisan
Dulu
Rumah Gadang bagai oase pertama
Yang ku temukan
Di tengah gersangnya
Gurun pasir kehidupan
Kemana ...
Pesona Separo Agama
Sore itu Yogya diguyur hujan deras. Langit begitu pekat dengan gelap, padahal baru setengah jam yang lalu adzan Ashar berkumandang. Sekalipun jalanan terendam hingga betis, pengendara yang melintas masih saja ramai. Mobil dan motor silih-berganti menepi, ada yang menurunkan penumpang, ada pula yang menunggu penumpang. Di kejauhan terlihat segerombolan anak kecil, mungkin sekitar 6 hingga 7 anak, berebut ...
Langganan:
Postingan (Atom)