Tampilkan postingan dengan label Indra Koerba. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Indra Koerba. Tampilkan semua postingan

Aku, Dia dan Hubungan Hemat Kuota Tanpa Rasa

 Senin, 06.30 A.MDia     : "Pagi Mas.."Aku    : "Pagi Sayangku, dah dimana?"Dia     : "Sudah di tol"Aku    : "Ok, sarapan?"Dia     : "Aku puasa Mas"07.16 A.MDia     : "@ofis"Aku    : "same here, selamat beraktivitas 😘😘"Dia     : "😘😘"12.01 P.MDia    : "Mas udah makan?"Aku  ...

Si Pujangga Itu dan Mesin Ketiknya

Si Pujangga itu mengetik kisahnya dengan mesin ketiknya itu. Dengan pandai dia merangkai kata-kata yang dia dapat dari imajinasi dan angan-angannya. Selesai, rangkaian kata-katanya begitu indah. Namun si Pujangga merasa tulisannya tidak menyelesaikan angannya, maka disobek dan dilemparkannya di tong sampah dekat meja kerjanya yang sudah penuh dengan sobekan kertas. Kemudian si Pujangga pun tertidur.  Terbangun ...

LELAKI INI DAN PEREMPUAN ITU DAN TENTANG HUJAN

"Hujaaann...!", teriak serempak Lelaki Ini dan Perempuan Itu. Sedetik, lalu mereka tertawa. Penuh arti. Mengeratkan jemari. Menikmati titik-titik air yang membasahi kaca depan Benzo, panggilan untuk mobil mereka. Hujan, bagi mereka bukan sekedar fenomena alam. Hujan itu sakral. Hujan itu kenangan, rasa. Hujan itu pesan rindu yang tertumpah."Mas tau gak?", Perempuan Itu merajuk. "Hujan itu kan ...

LELAKI INI DAN PEREMPUAN ITU DAN HUJAN HARI ITU

Hujan. Lelaki Ini selalu suka hujan. Baginya, titik pertama air hujan bagaikan satu ketukan metronome. Mengorkestrasi titik-titik berikutnya. Dua, tiga, lima, tujuh, seribu sampai tak hingga ketukan. Lelaki Ini memejamkan mata, menajamkan telinga. Mencoba menangkap ketukan demi ketukan yang mencipta kata. Ketukan yang menciptakan jeda, hingga terangkai kalimat indah. Lelaki ini tersenyum. Sedikit ...

Lebih Baik Aku

Lebih baik aku bungkus saja rindu ini, dengan bekas bungkus nasi padang.Ku buang.Pemulung datang. Berharap dapat rendang. Kecewa, karena hanya bungkusan asa.Kucing mengendus, kaget. Ada rindu di bungkus nasi padang.Mengeong. Kembali ke pangkuan tuannya.Yang sedang sibuk menulis rindu:pada awan, berharap terkirim lewat hujanpada angin, agar menyelinap dari kisi-kisi yang tak ...

LELAKI INI DAN PEREMPUAN ITU, DAN JEDA YANG MENYIKSA

"Aku tidak suka sore ini!" rajuk Perempuan Itu. "Hujan, senja, dan kita akan berjeda" lanjutnya dengan mata yang mulai basah. Suaranya parau. Putus asa. Seketika hampa menerpa. Hanya jemari bertaut mengungkapkan rasa."Hei, sayang....ini hanya jeda, bukan pisah" bujuk Lelaki Ini. Ada ragu yang coba dikuatkan disana. "Lagian, kita kan bukan Agnes Monica", Lelaki Ini tiba-tiba bergaya ...

LELAKI INI DAN PEREMPUAN ITU, DAN LELAKI ITU

"Melasi Ndhuk"* lirih Lelaki ini, dengan logat non Jawa-nya. Perempuan itu tidak peduli. Hangatnya pelukan Lelaki ini sudah cukup. Paling tidak, dia bisa berlabuh sesaat. Meluruhkan lelah, menumpahkan air mata. Perempuan itu juga tidak peduli, sudah berapa perempuan bersandar di sana. Baginya, saat ini Lelaki ini miliknya. Pemenang hatinya. Perempuan itu sadar, jalan hidupnya tidak sederhana. ...

LELAKI INI DAN PEREMPUAN ITU DAN BUNCAHAN RINDU

Lelaki ini rindu. Perempuan itu juga. Membuncah. Hujan mengalir tanpa spasi. Layaknya skripsi yang tak kunjung jadi. "Pakkkk....!", jengah Perempuan itu. Mata bulat indahnya melotot penuh. Alih-alih seram, malah menggemaskan. Lelaki ini tertawa. Jahil. "Whaaat...!?, balasnya. "Gak usah usaha deh", rajuk Perempuan itu. Lelaki ini tergelak lagi. Lelaki ini tau pasti. Dalam situasi yang berbeda, tatapannya ...

LELAKI INI DAN PEREMPUAN ITU DAN HUNJAMAN RINDU

Hujan. Lelaki ini suka hujan. Tak peduli di bulan Juni, November atau Januari. Seperti sore ini. Beberapa hari menjelang pergantian musim. Langit menumpahkan triliunan tirta. Berbaris rapi menuju bumi. Mendarat dengan tertib di atap-atap rumah, pohon, daun, dan tanah. Meluruhkan debu bagai sang ibu memandikan bayinya. Tidak tergesa, tidak pula terlena. Titik-titiknya terorkestrasi dengan indah. Menghadirkan ...

LELAKI INI DAN PEREMPUAN ITU DAN DUA HATI YANG TAK LAGI SATU

Perempuan itu menuliskan hidupnya. Tintanya air mata, jeluangnya serpihan hati. Merangkai diksi dengan hati-hati. Penuh arti namun tetap tersembunyi. Perempuan itu tahu, tak mungkin bebas dari terungku. Tidak saat ini, disaat masih memperjuangkan buah hati. Entah nanti, meski dia tahu mungkin itu artinya mati. Perempuan itu lelah. Perjalanan melelahkan ini tak pernah terangan-angan olehnya. Namun ...

LELAKI INI DAN PEREMPUAN ITU DAN ILUSI RASA

Lelaki ini sadar, mustahil melupakan masa lalu. Tidak yang satu ini. Yang dapat dilakukannya hanya mencoba untuk tidak mengingatnya. Tapi, lelaki ini juga tahu, tak mungkin dia mampu mengontrol ingatannya. Ingatan itu begitu membekas. Selalu datang, terang benderang bagai rekaman yang diputar ulang. Seberapa kuat lelaki ini bertahan, sekuat itu pula kenangan datang menyerang. Jelas dengan pernik rupa, ...

Bangkai Rasa

                 Terkadang,                kita sibuk menggali  bangkai rasa.                Tak hirau,                akan rasa baru yang meranggas layu.       ...

DUA HURUF

Dua huruf saja,lalu semua beban berpindahdari atas ke bawahDua huruf saja,lalu berkerut keningdi hamparan tombol huruf dan angkaDua huruf saja,lalu berbalas berlembar kata dan datadari bawah ke atasDua huruf saja,atau cukup centang kolom isianagar tak terlalu merepotkan dan buang tenagaDua huruf saja,TP, atau"Teliti Pendapat "Jakarta, 31082 ...

CATUR

Kasus Dadang Subur alias Dewa Kipas versus Levy Rozman alias GothamChess serta dwi tarung Dewa Kipas melawan GM Irene di podcast Deddy Corbuzier, ternyata mengembalikan lagi kebiasaan saya bermain catur. Saya malas bermain catur daring, karena menurut saya salah satu seni permainan catur adalah permainan emosi pemain yang saling berhadapan. Ketika akhirnya saya mengunduh aplikasi catur, pertama lebih ...

Lelaki ini dan Topengnya

Sepi. Lelaki ini selalu suka sepi. Suasana yang membuatnya bebas melepaskan topeng. Topeng yang selama ini menjadi wajahnya. Topeng yang selalu dilihat teman-temannya. Menjadi puja-puji sanak saudara. Topeng yang menghadirkan keamanan dan kenyamanan keluarga. Saat sepi, saat sendiri, semua topeng itu ditanggalkannya. Mengistirahatkan kelelahan jiwa. Mengembalikan kesadaran yang hampir hilang ...

Lelaki Ini dan Perempuan Itu dan Kenangan Tersisa Abu

Perempuan itu berdiri, gelisah. Sejuknya pusat perbelanjaan mewah ini tak juga menenangkan hatinya. Terlihat sekali usaha kerasnya terlihat biasa. Mondar-mandir tak tentu arah. Membuang senyum menjawab sapa pramuniaga. Lelaki ini menatapinya dari jauh. Sudah 5 menit berlalu dari janji temu, tapi dia berusaha memastikan dulu. Pahatan memori bertahun lalu masih lengkap liku ukirnya. Perempuan itu dengan ...

Rindu Yang Lelah Bertamu

Ini sudah kali ketiga,  tepat di akhir prahar kelima, rindu tak jua mengetuk pintu; Entah dia lelah  dengan kudapan yang itu-itu saja: sepiring asa dan secangkir dusta; Entah dia lelah duduk menunggu tanpa kata, lalu berlalu tanpa cinta;  Entah dia lelah menyingkat waktu,  lalu kembali jadi rindu. Jakarta, 07072 ...

LELAKI INI DAN PEREMPUAN ITU DAN GUGATAN MASA LALU

Lelaki ini terperenyak. Sederet aksara bersungkup rahasia menggugat bayangannya. Menyeret paksa luka-luka lama, menggenangi diri dengan darah basi. Menggurati hati yang bahkan sudah tidak ada spasi. Lelaki ini tak tahu lagi. Harus tertawa geli atau menangis sedih. Cinta coba-coba, mencumbu nafsu di sudut-sudut kota adalah masa lalu yang sudah terbingkai rapi. Terpajang di bilik-bilik sunyi patala[1]. Menggugahnya ...

Untukmu dan Bagiku

Untukmu, ini biasa saja,        melepas sapa,         tersenyum renyah,        lalu berlalu begitu saja. Bagiku, ini artinya:        terjaga lebih dini,        mandi lebih bersih,        berkumur mouthwash kering di gigi,        menata rambut bagai ...

Lelaki Ini Dan Perempuan Itu Dan Waktu Yang Tak Mau Berhenti

Hujan. Lagi. Namun tak seramai tadi. Pasukan tirta terjun lembut bagai prajurit berparasut. Mendarat lalu berebut mencari lubang semut. Lelaki ini memejamkan matanya. Menangkap hening, mencoba menyerap hembusan nafas-nafas yang mendengkur halus. Mendengarkan derap kaki kelabang yang tergopoh menghindar tenggelam. Layar monitor itu masih kosong. Hanya tertulis Document1-Word. Dan kursor yang ...