Surat Untuk Mileak (lagi)



Mileak
Aku pernah mengalami saat saat dimana, aku seperti lampu teplok yang nyalanya makin meredup karena kehabisan minyak, pendar cahaya yang tersisa hanya dari  bara yang hampir memadam, hanya soal waktu saja sumbu sumbunya  akan menjadi arang,

Saat itu kau hadir, entah dari mana,
menjadi minyak yang memenuhi tabung,  membasahi sumbu dan mengobarkan nyala, cahaya memendar dari selubung  tabung kaca ke arah luar,

Untuk hal satu ini, mileak...
aku patut berterima kasih padamu

Diman









1 komentar: