Tampilkan postingan dengan label bukan puisi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label bukan puisi. Tampilkan semua postingan

Prasangka

Prasangka ,

Kadang makin tanak

Ketika kita membuat jarak

Kadang pelahan hilang

Seusai sedikit bincang

Kadang kian mereda 

Setelah bicara terbuka


Maka,

Seandai tak bisa

Tak berprasangka

Lekaslah berbincang atau bicara

Sebelum semua membuncah jadi prahara

Lebih Baik Aku

Lebih baik aku bungkus saja rindu ini, 

dengan bekas bungkus nasi padang.

Ku buang.

Pemulung datang. Berharap dapat rendang. 

Kecewa, 

karena hanya bungkusan asa.

Kucing mengendus, kaget. 

Ada rindu di bungkus nasi padang.

Mengeong. 

Kembali ke pangkuan tuannya.

Yang sedang sibuk menulis rindu:

pada awan, berharap terkirim lewat hujan

pada angin, agar menyelinap dari kisi-kisi yang tak rapat

pada air, supaya menggenang di setiap cerukan

dan pada sebungkus nasi padang, siapa tau kekasihnya lapar.


Jakarta, 17012023