Mabuk Durian : Mitos atau Fakta ?

Durian selalu menjadi topik menarik karena rasanya yang sanggup memberi sensasi hebat bagi para penikmatnya. Buah ini sangat pupoler terutama pada saat musimnya, bahkan saking populernya tak jarang kita temukan kata durian ini di beberapa peribahasa kita.

Kalau seseorang mendapat keberuntungan yang besar, yang tidak bisa dinilai, seseorang ini dikatakan "bagai mendapatkan durian runtuh". Durian yang kulitnya seperti landak ini justru malah identik dengan keberuntungan.

Di kesempatan lain ketika ada orang lemah yang tidak berdaya dibandingkan orang yang berkuasa baik karena dia benar maupun karena salah dan kemudian nantinya akan tetap menanggung kerugiannya, ini dikatakan dalam peribahasa "durian dengan mentimun, menggolek rusak, kena golek binasa". Perlawanan yang tidak sebanding antara orang lemah dan orang kuat/pandai juga diperibahasakan seperti "mentimun dengan durian".

Saking populernya buah durian ini, sampai-sampai ada group band musik luar negeri yang menggunakan kata durian ini : Durian Durian !!! #plisdeh !!!

Satu lagi yang juga tak kalah populernya adalah istilah belah durian atau belah duren untuk merepresentasikan sesuatu. Kalau anda punya teman dekat dan ternyata justru teman dekat itu yang menelikung anda, itu namanya "bagai durian dalam daging" #seingatkuduribroh

Tapi apakah makan durian bisa membuat mabuk ?

Durian itu bagi sebagian kalangan identik dengan mabuk, efek yang menimpa sebagian orang setelah mengkonsumsi durian pada jumlah tertentu. Jadi kalau diminta dua kata untuk durian, selain mabuk tentu adalah enak.

Karena efek yang bisa membuat sebagian orang mabuk inilah, maka muncul spekulasi bahwa durian mengandung kolesterol. "Habis makan durian kolesterolku langsung naik nih... jadinya pusing", ucapan ini sering kita dengar pada saat rame-rame makan durian. Padahal fakta medis justru sebaliknya, bahwa durian sama sekali tidak mengandung kolesterol, alias mengandung 0 (nol) kadar kolesterolnya. Perlu diketahui bahwa semua buah-buahan, sayuran, bijian, atau makanan dari sumber tanaman tidak mengandung kolesterol, termasuk durian ini. Durian justru mengandung asam lemak tak jenuh tunggal yang sangat menyehatkan jantung, bahkan membantu menurunkan kadar kolesterol buruk (LDL).


Trus, apa yang membuat sebagian orang merasa seperti mabuk ?

Mungkin pas makan durian pas tanggal tua, jadi pusingnya setelah bayar duriannya, hehe... #gakgitujugakeles

Atau lagi ada masalah pribadi :P #gakjugatuh :D

Di samping manfaat positifnya yg diketahui bahwa durian kaya akan nutrisi, ada juga efek sampingnya terutama bagi para penderita diabetes. Kadar karbohidrat yang tinggi membuat para penderita diabetes harus benar-benar membatasi ketika mengkomsumsinya.


Hal lain yang perlu diperhatikan adalah jangan mengkonsumsi buah durian yang sudah terlalu matang, karena akibat fermentasi, buah ini menjadi mengandung zat yang perlu diwaspadai oleh wanita hamil dan orang dengan tekanan darah yang tinggi. Dan mungkin ini yang menjadi salah satu penyebab timbulnya pusing setelah mengkomsumsinya.


"Mabuk durian", sudah terlanjur identik dengan makan-makan durian berame-rame dengan teman-teman sekantor atau lainnya, yang biasanya karena ada moment-moment tertentu. Langsung terbayang keseruan, ada kompetisi siapa yang makan paling banyak, "mabuk durian" bisa jadi hanya seperti istilah yang menggambarkan suasana bagaimana menyantap durian yang lazim dan ideal : menyantap bersama-sama dalam suasana yang rame-rame.


Jadi jangan coba-coba makan durian sendiri, di pojok yang sepi, dinikmati sendiri. Gak asyik ah....#ajakkitakitadonk. Kalau ini bener-bener pernah anda lakukan, mungkin anda sedang punya masalah dengan teman-teman anda.... #pissss :D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar