Pohon Pinus




Pinus tak bosan dengan pertanyaan klise, seperti
"mengapa daunnya tidak seperti daun?" atau
"mengapa pohonnya tidak menghasilkan bunga dan buah?" atau
"mengapa dahannya tidak bisa dipanjat?" atau
"mengapa bentuknya aneh tidak bisa untuk berteduh?"

Pohon pinus tahu ia tidak perlu
menghiraukan pertanyaan-pertanyaan itu
sebab takdirnya memang bukan begitu
Sebab masanya bukan di situ

Ketika tiba masanya di musim dingin
Ketika semua berubah putih dan membeku
Pohon pinus hadir memberikan arah
dengan warna gelap yang kontras, postur bagai safety cone
tinggi menjulang ia jadi penanda jalan

Dahan pinus tak membentang seperti beringin
yang mampu menahan derasnya hujan
Namun ia adalah seumpama benteng
Menahan beku dan bisingnya angin dari utara

Sejak lama pohon pinus memahami takdirnya
untuk dapat dicintai dan dimengerti
tak perlu ia berubah lembut dan ceria seperti pohon ceri
atau dramatis dan atraktif seperti pohon maple

Sejak semula, pohon pinus memahami
untuk dapat dicintai dan dimengerti
Ia hanya menjadi dirinya sendiri

2 komentar:

  1. Nice, tulisan mbak Embun selalu mampu mengajak berfikir dan memberikan inspirasi diksi-diksi yang cerdas

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih atas feedback nya Pak Iko / Pak In 🙂🙏

      Hapus