Sebuah Sesi

A Session


---------------
Cerita ini adalah sambungan dari kisah Meyr sebelumnya di blog bukannotadinas.com berjudul "Wir gehen zusammen ein Kaufen"

----------------


"Tentukan dulu berapa yield yang kamu mau, lalu cut off all bids over that limit. So you manage your own estimate. Thats why we call it owners estimate.

After that, check your spread. Spread is the difference between highest yield and the average yield. You could say, its the gap between the outlier with the common yield. We usually cut off any bids point that offers too much spread."

"How much is too much?"

"Its about two digits."

But dont forget that you also have another limit. One is regulation. For example, you want a tranche hanya dimenangkan 3 trillion. So even though you have a great quality bid offer, still you have to take only on that amount.

"Ya.. "

Meyr nampak anggun sekali dalam keseriusannya. Ia masih seperti meyr yang dulu, cantik dan cerdas. Dua padanan yang memikat.

"After that..."

"Wait miss..im sorry.. i am having a call.."

"Oh yeah..thats all fine..take your time"

Meyr melihat sekeliling. Kubikal yang mirip dengan kantor lama tempatnya bekerja. Separuh dindingnya adalah kaca, dengan bagian depan ada dinding yang sengaja tidak dipenuhi karena digunakan untuk orang keluar masuk.

Ia membuka handphonenya. Mencari cari  nama ayah di whatssapnya


"Der Hahn ist tot,
der Hahn ist tot,
Der Hahn ist tot,
der Hahn ist tot,
Er kann nicht mehr kräh'n, kokodi, kokoda,
Er kann nicht mehr kräh'n, kokodi, kokoda.
Kokokokokokokokodi, kokoda"


Ayah meledeknya di pesan terakhir.
Lagu itu lagu soal ayam mati.
"oh may goodness".
Ayah biasa menyanyikannya dulu sekali ketika ia bahkan belum sekolah. Hatinya tiba tiba menghangat, penuh rasa cinta. Rasa yang tidak ingin ia lepas..sampai suara Ray mengagetkannya.


"Miss...saya disuruh wakilin rapat..mendadak..."

"Ouch.."

"Gimana ya miss?"

"Ok..no problem Ray. Saya akan dtg lusa sesuai jadwal. Tapi hari ini berarti jatah belajarmu hangus sekitar 40 menit", ujar meyr sambil melihat Rado ditangannya.

"Eh..iya miss..maaf ya soalnya tiba tiba.."

"Keine Probleme, Ray..ok then..see ya"
Meyr membereskan tasnya dan beranjak pergi.

"Miss, sy boleh minta nomer hape?"

"Uhm, should you?"


...




Tidak ada komentar:

Posting Komentar